Tujuh Paket Yang Kurang Greget

Bakal Capres-Cawapres PDI-Perjuangan Joko Widodo (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan) mendeklarasikan sebagai pasangan Calon Presiden dan Cawapres di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Senin (19/5). Pasangan Jokowi - Jusuf Kalla itu diusung empat partai yaitu PDI-Perjuangan, NasDem, PKB, dan Hanura. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/Asf/Spt/14.

Inilah paket ekonomi ketujuh yang dihasilkan oleh tim ekonomi Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Berbagai paket yang sudah terbit itu mengusung tiga tujuan sekaligus, yaitu menjaga situasi makroekonomi, memutar roda ekonomi sekaligus melindungi daya beli masyarakat kelas bawah.

Mencapai tiga target itu memang membutuhkan waktu. Apalagi, jika jurus yang diandalkan untuk mencapai sasaran tersebut mencakup perubahan aturan main, seperti deregulasi. Itu sebabnya, banyak pebisnis yang memaklumi jika berbagai paket yang sudah terbit itu masih belum terasa dampaknya hingga sekarang.

Pebisnis juga menyoroti adanya kebijakan pemerintah yang tak ubahnya iklan. Regulasi yang lebih indah dari warna aslinya itu seperti pemberian diskon tarif listrik industri untuk pemakaian selama malam hingga pagi.

Alih-alih langsung diberlakukan ke seluruh industri, potongan harga itu ternyata harus diminta oleh mereka yang memenuhi syarat. Yang juga mengecewakan, potongan harga dalam kalkulasi PLN tidak sebesar hitungan versi pengusaha.

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar