Proyek 35.000 MW Tetap Tak Pakai BBM

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan terus berupaya melanjutkan mega proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) dengan membangun pembangkit berbahan bakar batubara, gas, dan energi baru terbarukan. PLN juga tak ingin berpaling dengan kembali membangun pembangkit berbahan bakar minyak diesel (PLTD) hanya lantaran harga minyak yang saat ini terus turun.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengungkapkan, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dalam proyek 35.000 MW semakin menipis, karena PLN saat ini banyak menggunakan energi dari batubara.
“Sudah banyak berpindah menggunakan batubara karena dari hitungan kami penggunaan batubara masih lebih murah,” ujar Sofyan pada KONTAN, Minggu (24/1).

Dia juga menegaskan, pihaknya tidak bisa mengubah bauran energi dalam proyek 35.000 MW lantaran sejak awal pemerintah menginginkan adanya diversifikasi energi dalam proyek ini. Dalam diversifikasi itu terdapat bauran energi untuk energi baru terbarukan (EBT) yang harus dibangun sebesar 25%, sisanya berasal dari batubara sebesar 50% dan gas sebesar 25%.

Menurut Sofyan, meski saat ini harga minyak murah, pihaknya harus taat atas rencana diversifikasi energi tersebut. Khususnya untuk membangun pembangkit berbasis EBT. Caranya dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di luar jawa dan membangun pembangkit listrik panas bumi di seluruh Indonesia.

Sementara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air, dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa juga akan tetap dijalankan sesuai target Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Meskipun memang proyek-proyek EBT menelan biaya lebih mahal dibandingkan dengan membangun PLTD atau PLTU.

Sementara itu, Kepala Divisi Pengadaan BBM dan gas PT PLN Chairani Rachmatullah mengungkapkan, untuk proyek baru, memang sulit mengubah pemakaian energi, namun PLN bisa saja menggunakan bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit yang ada sekarang, lantaran harga minyak terus turun.

“Jika harga BBM di bawah Rp 3.000 per liter, kemungkinan besar PLN akan beralih kembali menggunakan BBM sebagai energi pembangkit listrik,” kata dia.

Namun untuk saat ini belum ekonomis. Apalagi pemakaian pembangkit BBM lebih banyak mengeluarkan cost karena perawatan lebih mahal ketimbang pembangkit yang memakai bahan bakar gas.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar