Ford Motor Angkat Koper dari Indonesia

Ford akan menutup diler dan layanan servis di Indonesia

JAKARTA. Kabar mengejutkan kembali menerpa industry otomotif nasional. Setelah General Motor (GM) menutup pabrik Chevrolet Spin di Indonesia, kini prinsipal mobil asal Amerika Serikat (AS), Ford Motor Indonesia mengumumkan penutupan aktivitas bisnis di Indonesia.

Bagus Susanto, Managing Director Ford Motor Indonesia (FMI), menyatakan, Ford keluar dari Indonesia mulai paruh kedua tahun ini. “Termasuk menutup dealership, menghentikan penjualan, dan impor resmi semua mobil Ford,” kata Bagus dalam pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Senin (25/1). Konsumen Ford masih bisa datang ke diler resmi Ford untuk mendapat layanan servis dan garansi sampai sebelum penutupan diler tersebut.

Lantas, bagaimana layanan purna jual setelah 2016? Ford Indonesia belum memberi kepastian. “Layanan fasilitas servis dan garansi mobil berlaku hingga satu tahun ke depan. Informasi selanjutnya kami menunggu dari prinsipal,” kata Lea Kartika Indra, Direktur Komunikasi Ford Motor Indonesia (25/1).

Sebagai informasi, Ford Motor Indonesia memiliki 35 karyawan di Indonesia yang kini terancam pemutusan hubungan (PHK). Selain memiliki karyawan organic, Ford Motor Indonesia menaungi sekitar 44 jaringan diler di seluruh Indonesia.

Namun, kepemilikan diler tersebut bukan di bawah perusahaan Ford Motor Indonesia. “Diler tersebut milik mitra usaha kami. Ada banyak perusahaan dan saya tidak hafal,” kata Lea.

Lea juga belum bisa memastikan apakah pemilik diler tersebut nantinya bisa menyediakan layanan purna jual atau menjadi impor umum dari Ford nantinya. “Kami masih menunggu informasi ini dari prinsipal,” elak Lea.

Penjualan Ford anjlok

Soehari Sargo, pengamat otomotif menilai, Ford memutuskan keluar dari Indonesia karena tak lagi menguntungkan. “Ford sudah lama terpinggirkan karena penjualannya sedikit,” kata Soehari.

Pengurus Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) enggan berkomentar terkait penutupan aktivitas bisnis Ford di Indonesia. “Saya mesti cek dulu,” kata Jongkie D Sugiarto, Ketua Gaikindo.

Melihat kinerja penjualan Ford tahun 2015 lalu memang turun dalam 58,4%. Penurunan penjualan ini lah yang menjadi alasan Ford lempar handuk menjalankan bisnisnya di Indonesia.

Muhammad Al Abdullah, President Director PT Garansindo Euro Sports, importir mobil buatan Amerika dan Eropa, juga enggan berkomentar mengenai keluarnya Ford dari Indonesia. Ia juga enggan menjawab pertanyaan, apakah Garansindo tertarik jadi impor Ford pasca ditinggal Ford Motor Indonesia. “Saya belum bisa komentar,” kata Muhammad.

I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika, Kementerian Perindustrian belum bisa memberikan informasi latar belakang mengenai Ford ini. “Kami masih berkomunikasi dengan Ford,” kata Putu kepada KONTAN.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , ,

Tinggalkan komentar