Seribu Akal Dipasang Jagonya Ayam

JAKARTA- Rupa-rupa saja strategi perusahaan untuk mengerek penjualan. PT Fast Food Indonesia Tbk, pemegang lisensi Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, tahun ini misalnya akan mengejar target pendapatan melalui perhelatan lomba makan ayam.

Fast Food Indonesia menawarkan iming-iming hadiah uang Rp 10 miliar. Lomba mereka gelar di wilayah Jabodetabek, Jawa dan Bali. Total, ada 260 gerai KFC.

Lomba makan ayam tersebut tak sekadar program meningkatkan brand awareness. Sebab, jika lomba makan ayam terealisasi di 260 gerai KFC, Fast Food Indonesia bakal mengantongi untung lumayan. Sebab makan aam ini tidak gratis. Hitungan keuntungan ini berasal dari jumlah ayam yang dibeli oleh peserta lomba.

Asal tahu saja, syarat mengikuti lomba adalah membeli lima potong ayam KFC. “Kalau yang biasanya hanya beli satu sampai dua potong ayam, kan jadi beli lima potong,” ujar Justinus Dalimin Juwono, Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk kepada KONTAN, Kamis (18/2).

Fast Food Indonesia memang tak mau menyebutkan potensi keuntungan yang didapat. Namun yang pasti, untuk menghelat acara lomba makan ayam itu, mereka hanya mengucurkan duit Rp 10 miliar sebagai hadiah.

Lomba makan ayam tentu bukan satu-satunya strategi Fast Food Indonesia. Tahun ini, perusahaan berkode FAST di Bursa Efek Indonesia itu berencana menggelar strategi dengan lebih banyak menyasar segmen anak-anak dan remaja. Hanya, manajemen perusahaan masih menyimpan detail strateginya.

Mengerek harga jual

Strategi lain adalah memperluas jaring pemasaran dengan menambah gerai. Sampai pertengahan Februari, Fast Food Indonesia telah merealisasikan pembukaan tiga gerai baru. Sementara target mereka tahun ini menambah 30-40 gerai baru.

Rencana Fast Food Indonesia, penambahan gerai pada awal tahun ini masih berkutat di Jakarta dan pulau Jawa. Barulah, menjelang akhir tahun nanti mereka akan merealisasikan penambahan gerai di luar Jawa. Dengan harapan, jumlah gerai di Jawa dan luar Jawa bisa semakin seimbang.

Fast Food Indonesia sudah menyiapkan dana belanja sekitar Rp 300 miliar demi membiayai sejumlah ekspansi tahun ini. Selain membiayai pembukaan gerai baru, daa tersebut juga akan mereka gunakan untuk merenovasi sekitar 50 gerai lama dan mengganti mesin produksi.

Di samping menggeber strategi, Fast Food Indonesia sedang mengkaji kenaikan harga jual. Perusahaan itu beralasan, sepanjang tahun 2015 tak menaikkan harga jual. Alhasil, beban usaha mereka membengkak.

Salah satu pemicu kenaikan beban adalah kenaikan upah minimum provinsi (UMP). “Naik turunnya harga ayam yang terjadi belakangan mempengaruhi beban kami sekitar 1%,” beber Justinus.

Sepanjang tahun 2016, Fast Food Indonesia menargetkan pertumbuhan penjualan 10%-11%. Target pertumbuhan kinerja itu lebih besar ketimbang realisasi pertumbuhan tahun 2015 yakni 5%.

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , ,

Tinggalkan komentar