
JAKARTA. Perlemahan ekonomi di beberapa negara tujuan ekspor mempersulit pabrikan komponen otomotif PT Selamat Sempurna Tbk menggenjot penjualan luar negeri. Pasar ekspor yang semula jadi harapan, pada awal tahun ini belum juga menggeliat.
Melihat kondisi ini, manajemen Selamat Sempurna Tbk menunda sementara waktu realisasi rencana penambahan utilitas pabrik. “Belum ada kenaikan. Utilitas produksi kami saat ini masih 50%-60%,” kata Lidiana Widjojo, Corporate Secretary PT Selamat Sempurna Tbk kepada KONTAN, Senin (29/2).
Sebagai gambaran, tahun lalu emiten saham berkode SMSM tersebut memiliki kapasitas produksi 96 juta pieces komponen per tahun, dan 1,95 juta radiator per tahun. Jika tak ada penambahan utilitas produksi SMSM tahun ini diprediksikan masih sama dengan realisasi tahun lalu.
Namun Lidiana belum bersedia menjabarkan lebih detil gambaran pencapaian penjualan perusahaan tersebut pada awal tahun 2016. Ia menyebutkan bahwa penjualan awal tahun tidak bisa mencerminkan tren sepanjang tahun.
Menurut dia, tren penjualan baru bisa terlihat setelah kuartal pertama terlewati. “Belum bisa kami informasikan, karena baru berjalan sebulan,” kata Lidiana.
Sebelumnya, SMSM membidik kenaikan penjualan dari pendapatan ekspor onderdil otomotif. Maklum, selama ini mayoritas penjualan SMSM berasal dari ekspor yang menopang 70%. Selebihnya berasal dari dalam negeri.
Tahun ini, porsi penjualan itu diproyeksikan masih sama, meski SMSM tengah melirik pengembangan ekspor ke negara lainnya. Saat ini, SMSM mengekspor radiator dan filter ke 115 negara.
Penjualan ke pasar Amerika Serikat menyumbang 19,5% terhadap total penjualan ekspor. Porsi tersebut paling dominan ketimbang ekspor ke negara lain. Selain menambah negara sasaran, manajemen SMSM berusaha memperbesar market share di pasar onderdil dunia.
Selain mengandalkan ekspor dan pasar dalam negeri dengan menyasar penjualan ke korporasi, kini SMSM berupaya menganggap penjualan langsung kepada konsumen lewat after market.
Asal tahu saja, sampai kuartal III-2015, SMSM mencatat pendapatan senilai Rp 2,04 triliun, naik 5,4% ketimbang penjualan periode yang sama tahun lalu senilai 1,93 triliun. Nah, kenaikan penjualan berasal dari kenaikan ekspor 5% dan kenaikan penjualan domestic 7%.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar