Hasil Perampokan London Dilarikan ke Perusahaan yang Didirikan Mossack Fonseca

Panama City – Salah satu bocoran dokumen Panama dicurigai terkait kasus perampokan emas di London, Inggris, tahun 1983 silam. Hasil perampokan itu diduga dialirkan ke sebuah perusahaan offshore yang didirikan firma hukum Mossack Fonseca.

Bocoran dokumen Panama atau Panama Papers terdiri atas 11,5 juta dokumen rahasia milik Mossack Fonseca yang berbasis di Panama. Firma hukum itu terungkap membantu pendirian 214 ribu perusahaan offshore dalam jangka waktu nyaris 40 tahun, sejak tahun 1970-an.

Tim jurnalis dari puluhan negara, termasuk media Inggris BBC, melakukan penyelidikan terhadap bocoran dokumen itu. Salah satu hasil penyelidikan BBC, seperti dilansir independent.co.uk, Selasa (5/4/2016), menunjukkan indikasi keterkaitan antara Mossack Fonseca dengan kasus perampokan tahun 1983 itu.

Perampokan dari gudang Brink’s-Mat di Bandara Heathrow pada 26 November 1983 itu dijuluki ‘Crime of the Century‘. Saat itu, kelompok perampok yang terdiri atas enam orang berhasil menyusup ke dalam setelah menyekap para petugas keamanan, menuangkan bensin dan mengancam akan membakar mereka hingga mereka mau membuka brankas di dalam gudang.

Saat itu, para perampok berhasil kabur dengan membawa emas, berlian dan uang tunai dengan nilai 26 juta poundsterling (masa kini diperkirakan setara 79 juta poundsterling atau Rp 1,4 triliun). Namun hasil perampokan itu tidak pernah ditemukan, terutama oleh kepolisian Inggris yang melakukan penyelidikan. Ke mana perginya uang hasil perampokan sebesar itu masih menjadi misteri.

Dalam bocoran dokumen rahasia Mossack Fonseca yang kini berada di pusat skandal Panama Papers, disebutkan bahwa kantor hukum itu membantu pendirian sebuah perusahaan offshore di Panama tahun 1985, selang 16 bulan setelah perampokan terjadi. Perusahaan offshore itu bernama Feberion Inc.

Menurut penyelidikan BBC yang tergabung dalam International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) yang menganalisis Panama Papers, Feberion Inc terkait dengan Gordon Parry, pengembang properti yang divonis 10 tahun penjara pada tahun 1992 atas keterlibatannya dalam kasus pencucian uang hasil perampokan Brink’s-Mat.

Tahun 1986, salah satu pendiri Mossack Fonseca, Jurgen Mossack menyebarkan memo internal yang memperingatkan bahwa Parry dicurigai terlibat pencucian uang hasil perampokan Brink’s-Mat. Memo itu juga berisi niat pengunduran diri dari direktur Feberion Inc, termasuk Mossack. Namun, menurut BBC, Mossack tidak segera mengundurkan diri dari Feberion Inc.

Kepemilikan Feberion Inc didasarkan pada dua bearer shares atau saham atas tunjuk, berupa sertifikat yang tidak mencantumkan nama pemilik perusahaan dan mudah dipindahtangankan. Siapa saja yang memegang sertifikat itu, menjadi pemilik perusahaan. Kepolisian Inggris telah menyita dua sertifikat milik Feberion Inc, sehingga Parry tidak bisa mentransfer dana apapun dari perusahaan tersebut.

Namun tahun 1987, Feberion Inc mengeluarkan 98 saham baru agar Parry bisa menguasai kembali perusahaan. Tentu langkah itu mencegah kepolisian Inggris mengendalikan Feberion Inc. Saat hendak ditangkap di London bagian selatan, Parry kabur sebelum akhirnya berhasil ditangkap di Spanyol pada 1992. Selang tiga tahun kemudian, yakni tahun 1995, Mossack Fonseca baru mengakhiri hubungan bisnisnya dengan Feberion Inc.

Juru bicara Mossack Fonseca dalam pernyataannya kepada BBC menyatakan tudingan-tudingan itu tidak seluruhnya salah. Namun firma hukum itu menegaskan, pendiri mereka Jurgen Mossack tidak pernah terlibat kesepakatan apapun dengan Parry dan tidak pernah dipanggil polisi terkait kasus itu.

Sumber: detik.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar