Kebocoran Panama Papers sudah berhasil mengekspos asset-aset para pemimpin Negara, politisi, pengusaha dan para pesohor lainnya. Seperti dipaksa tampil telanjang, ekspose ini membuat mereka menjadi sangat tidak nyaman.
Tentu kita semua berharap, para pejabat dan politisi dunia ini masih mempunyai rasa malu, seperti Perdana Menteri Islandia. Walau terkesan masih tidak rela mengundurkan diri dari jabatannya, PM Sigmundur David Gunnlaugsson memutuskan untuk mengundurkan diri 2 hari setelah ekspose kebocoran.
Sayangnya, sampai saat ini saya belum melihat tokoh lain yang merasa malu dan membuat tindakan ekstrem, seperti sang perdana menteri Islandia. Budaya di Negara Eropa Utara memang berbeda dengan Negara-negara lain.
Di Norwegia, negara tetangga Islandi misalnya. Duta Besar Norwegia pernah bercerita Norwegia mempunyai budaya transaparan yang luar biasa. Sejak puluhan tahun lalu setiap orang yang ingin thau berapa banyak pajak yang dibayar oleh warga Norwegia tingga bertanya ke kantor pajak. Setiap orang di Norwegia akan langsung bisa diketahui pertumbuhan asetnya. Sekarang data itu bahkan sudah menjadi data terbuka yang tesedia online.
Kembali ke Panama Papers, semua pejabat public dan politisi yang harusnya transparan dengan asetnya, bersikap begitu defensive. Seperti di China sebagai salah satu Negara yang disebut-sebut mempunyai asset di Negara-negara surge pajak terbanyak, memilih untuk menutup akses 1,3 miliar penduduknya untuk mendapatkan informasi di internet tentang Panama Papers.
Di Indonesia, beberapa orang yang ketahuan menggunakan jasa Mossack Fonseca (ataus TrustNet yang sudah dieskpor bocorannya sejak tahun 2013) waktu ditanyai, bereaksi dengan beragam. Dari pura-pura tidak tahu, berjanji mau melaporkan, sengaja membuatnya untuk melakukan investigasi, sampai membuat analisis konspirasi tentang kebocoan ini.
Apakah mereka yang menyembunyikan asset itu bersalah? Tak semua nama yang muncul di bocoran itu mendapatkan asset dengan illegal, mereka mungkin “hanya” melakukan engineering untuk terlepas dari beban pajak. Tapi karena tersembunyi, ada juga orang yang bertujuan menyembunyikan asset hasil bisnis dan pendapatan illegal.
Kita lihat, apakah bocoran Panama bisa membawa revolusi transparansi di negeri ini. Atau entah apa lagi yang bisa merevolusi cara bepikir kita supaya lebih baik.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar