Juli, Penjualan Motor Mulai Ngadat

Penurunan daya beli serta libur Lebaran membuat penjualan motor sepanjang Juli anjlok 41% dari penjualan Juni 2016

JAKARTA. Penjualan sepeda motor domestik sepanjang Juli 2016 kemarin turun drastis ketimbang penjualan Juni 2016. Padahal, pada periode Juli tersebut ada momentum spesial Lebaran yang bisa menjadi pendongkrak penjualan sepeda motor secara nasional.

Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor domestik di Juli 2016 lalu tercatat 305.153 unit, atau anjlok 41% dari total penjualan Juni 2016 yang tercatat 515.878 unit.

Alhasil, penjualan sepeda motor sang penguasa pasar, yakni PT Astra Honda Motor, juga ikut-ikutan terpangkas. Di periode tersebut (Juli 2016), penjualan sepeda motor Honda cuma 203.659 unit atau turun 46% dari penjualan di periode serupa tahun lalu yang tercatat 380.019 unit.

Menurut Margono Tanuwijaya, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor, penurunan penjualan terjadi karena adanya hari libur Lebaran. “Bulan Juli kemarin, masa penjualan terpotong libur Lebaran, praktis hanya bekerja setengah bulan saja,” kata Margono kepada KONTAN, Rabu (17/8).

Dengan hasil tersebut, Astra Honda Motor tidak berencana merevisi target dan masih percaya diri mengejar penjualan di akhir tahun ini, yakni 4,5 juta unit. Target berasal dari produk matik yang bakal berkontribusi hingga 80% dari total penjualan sepeda motor Honda.

Sedangkan penjualan sepeda motor bebek memang trennya tengah turun. Jenis motor ini masih laku di daerah rural. “Adapun kontribusi motor cub (bebek) sekitar 10% dan 10% sisanya adalah motor sport,” jelasnya.

Hal sama terlontar dari Mohammad Masykur, Asisten General Manager Pemasaran PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing. Menurutnya, penjualan di periode Juli turun karena baru aktif pada 12 Juli setelah libur Lebaran. “Juga berbarengan dengan kebutuhan biaya sekolah tahun ajaran baru,” kata Masykur kepada KONTAN.

Selain itu, ada tren penurunan daya beli masyarakat sejak semester II-2015. Meski begitu, Yamaha tidak merevisi target dan tetap mengejar target penjualan sebanyak 2 juta unit motor. “Yamaha akan fokus penjualan Mio Z karena model ini lagi dicari konsumen,” kata Masykur.

Targetnya, Mio Z dan Mio M3 terjual 800.000 dalam tahun ini atau berkontribusi 40% dari total penjualan. Sedangkan sisa 60% berasal dari penjualan Nmax, Vixion dan produk lainnya.

PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) juga mengalami penurunan penjualan di periode tersebut. Meski begitu, Deputy Head Sales & Promotion Division PT Kawasaki Motor Indonesia Michael Chandra Tanadhi menyatakan, pihaknya bakal mengandalkan motor off road ringan KLX di sisa tahun ini. “Makin banyak komunitas off road menjadikan KLX jadi tumpuan penjualan kami,” kata Michael.

Michael mengklaim setelah Ninja 2 tidak lagi diproduksi, KLX menjadi varian andalan Kawasaki. Ia mengklaim, 50% total pendapatan KMI berasal dari KLX.

Sumber : Harian Kontan 18 Agustus 2016

Penulis : Eldo Rafael

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar