Habibie Cetuskan Konsep Ekonomi Pasar Pancasila

Habibie Cetuskan Konsep Ekonomi Pasar Pancasila

Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie mencetuskan konsep ekonomi pasar Pancasila. Konsep ini dianggap dapat membantu Indonesia untuk menghadapi era globalisasi.

“Dasar Pancaila itu menolak akumulasi kekayaan yang dikuasai segelintir orang saja. Ekonomi pasar Pancasila menjamin kepemilikan masyarakat yang penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang,” kata Habibie dalam pembukaan silaturahmi kerja nasional ICMI di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, 8 Desember 2017.

Konsep ini berpegang kepada sila kelima Pancasila: ‘Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.’ Hal ini bisa melawan globalisasi yang salah satu manifestasinya adalah pengalihan kekayaan alam suatu negara ke negara lain.

“Setelah diolah dengan nilai tambah yang tinggi produk-produk dijual kembali ke negara asal sehingga rakyat harus membeli jam kerja bangsa lain. Ini adalah penjajahan dalam bentuk baru, neokolonialisme atau dalam pengertian sejarah kita adalah VOC yang memakai baju, baru” jelas Habibie.

Implementasi sila kelima untuk menghadapi globalisasi dalam makna neokolonialisme, lanjut Habibie, adalah dengan memperjuangkan jam kerja bagi rakyat Indonesia sendiri. Caranya dengan meningkatkan kesempatan kerja melalui berbagai kebijakan dan strategi yang berorientasi pada kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

“Alangkah bijaksana jika semua produk yang dibutuhkan untuk Indonesia digunakan untuk jam kerja sendiri baik untuk nilai tambah maupun proses biaya tambah. Produk yang diimpor harus dibebani dengan pajak karena mengambil jam kerja masyarakat,” papar Habibie.

Presiden ke-3 itu menuturkan ekonomi pasar Pancasila harus mampu memberikan kesempatan seluas luasnya kepada setiap pelaku usaha. Konsep itu membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui proses kebudayaan yang menghasilkan iman dan takwa yang tinggi serta proses pendidikan yang menghasilkan keterampilan dan profesionalisme.

Melalui ekonomi Pancasila yang berorientasi pada pasar, dasar negara itu akan ditempatkan dalam kesadaran baru, semangat baru, dan paradigma baru dalam dinamika perubahan sosial politik masyarakat Indonesia. “Dengan membunyikan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian kita, saya yakin bangsa ini akan dapat meraih kejayaan di masa depan,” pungkas Habibie.

Sumber : metrotvnews.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

 



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar