Bursa Jatuh, BPJS Kurangi Investasi Saham

bpjsRealokasi investasi dilakukan hingga indeks membaik

NUSA DUA. Tidak ingin hasil investasi jatuh, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengubah porsi dana investasi. BPJS akan mengurangi investasi di saham agar imbal hasil tak ikut pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang jeblok.

Elvyn G Masassya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, situasi pasar modal yang kurang kondusif menjadi alasan utama BPJS Ketenagakerjaan mengurangi porsi penempatan dana investasi di saham. Sebaliknya, BPJS akan menambah penempatan dana di deposito.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 99/2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, BPJS bisa mengalokasikan dana kelolaan pada beragam instrumen investasi.

Saat ini, porsi investasi terbesar BPJS Ketenagakerjaan adalah pada surat utang antara 44% hingga 46% dati total dana kelolaan investasi. Disusul deposito berjangka dengan porsi sebesar 26-28%.

Nah, BPJS akan memperbesar porsi penempata dana di deposito menjadi sekitar 30% dari total dana kelolaan. Sementara, investasi di saham akan dipangkas menjadi 18% dari sebelumnya 22%. Selain investasi tersebut, BPJS juga menempatkan dana di reksadana dengan porsi sekitar 8% hingga 10%.

Realokasi portofolio investasi dilakukan BPJS Ketenagakerjaan sampai kondisi pasar modal kembali membaik. Misalnya, IHSG kembali ke atas level 4.800. “Sifatnya kami hanya mengurangi saham saja. Karena meski pasar modal saat ini sedang tidak kondusif dan pengaruhnya hanya ke aset BPJS Ketenagakerjaan yang berkurang. Namun, selama peserta belum mencairkan tidak ada yang dikhawatirkan,” kata Elvyn di Nusa Dua, Bali, Rabu (19/8).

Tanpa menyebut penurunan aset BPJS Ketenagakerjaan, Elvyn mengatakan, kondisi tersebut tidak mengkhawatirkan perusahaan. Selama peserta tidak banyak yang menarik dana jaminan hari tua (JHT), penurunan aset akibat efek pelemahan IHSG tidak berpengaruh besar ke BPJS Ketenagakerjaan.

Hingga Juni 2015, aset BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 203 triliun dengan dana kelolaan sbeanyak Rp 197 triliun. Sementara hasil investasi selama enam bulan tahun ini mencapai Rp 10,8 triliun dari target setahun Rp 19 triliun.

 

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar