Jakarta. Realisasi produksi batubara nasional selama semester pertama tahun ini turun 18% menjadi 201,58 juta ton ketimbang realisasi produksi pada periode yang sama tahun 2014 lalu sebanyak 245,55 juta ton. Penurunan produksi terjadi karena banyak perusahaan tambang menurunkan produksi batubara.
Adhi Wibowo, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai, ada kemungkinan produksi batubara tahun ini tak sesuai dengan target yakni sebanyak 425 juta ton. “Kami belum tahu apakah akan merevisi produksi atau tidak,” kata Adhi kepada KONTAN, Minggu (11/7).
Lantaran produksi turun, ada risiko penurunan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba). Capaian target sesuai anggaran bisa meleset. Mengacu anggaran pendapatan belanja negara perubahan (APBN-P) tahun 2015, sektor Minerba ditargetkan berkontribusi Rp 52,2 triliun.
Sampai dengan lima bulan pertama tahun ini, PNBP dari sektor Minerba ini baru mencapai Rp 13 triliun atau 24,9% dari target. Adhi bilang, PNBP dari batubara turun karena produksi batubara menurun. “Target PNBP kemungkinan tidak tercapai. Di samping harga batubara yang turun, produksi juga banyak turun,” kata Adhi.
Namun, Adhi memastikan, saat ini kementerian ESDM belum berencana merevisi target PNBP dari Minerba. Apalagi, sektor pertambangan batubara menjadi penyumbang terbesar untuk PNBP di sektor Minerba, yakni mencapai 80%.
Sementara itu, Priadi, Ketua II Asosiasi Perusahaan Batubara (APBI) mengatakan, semestinya pemerintah merevisi target produksi batubara yang sepanjang tahun ini ditetapkan 425 juta ton. Di samping penurunan harga, alasan penurunan produksi batubara terjadi karena tidak adanya pasar.” Harusnya target produksi nasional direvisi, karena setahu saya tak ada yang menaikkan produksi,” ujarnya.
Sumber: KONTAN
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
PEMERIKSAANPAJAK.COM 
Tinggalkan komentar