Rupiah Lemah, Iklim Investasi Terpuruk

30JAKARTA. Melemahnya rupiah turut berimbas pada kenaikan risiko investasi di Indonesia. Analis memproyeksikan, iklim investasi dalam negeri masih rawan akibat ancaman kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang bisa menggerus rupiah.

Risiko investasi domestik tergambar pada angka credit default swap (CDS) 10 tahun Indonesia per Jumat (7/8) yang mencapai 261,83. Ini merupakan level tertinggi sejak Maret 2014. Secara year to date (ytd), angka ini sudah melambung 13,63%. Sedangkan CDS 5 tahun Indonesia, Jumat (7/8), tercatat 188,436 naik 17,54% secara ytd.

Head of Debt Research Danareksa Sekuritas Yudistira Slamet menilai, ada beberapa faktor yang memicu kenaikan CDS Indonesia. Pertama, depresiasi rupiah akibat penguatan dollar AS. Pada Jumat (7/8), kurs rupiah Rp 13.541 per dollar AS merupakan level terendah sejak 1998.

Kedua, perlambatan ekonomi. Kuartal II-2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,67%, lebih rendah ketimbang kuartal sebelumnya di 4,71%. “Jadi investor pada keluar dari Indonesia,” ujarnya.

Analis obligasi BNI Securities I Made Adi Saputra menambahkan, penurunan cadangan devisa Bank Indonesia (BI) menjadi salah satu pemicu kenaikan CDS Indonesia. Per akhir Juli 2015, cadangan devisa dalam negeri US$ 107,6 miliar, turun sekitar US$ 400 juta daripada bulan sebelumnya. Hal ini menandakan berkurangnya kemampuan BI mengintervensi rupiah. Ditambah lagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terus menurun.

Made menilai, hingga penghujung tahun 2015, risiko berinvestasi di Indonesia masih akan meningkat. Sebab, realisasi kenaikan suku bunga AS mengintai kinerja mata uang Garuda. Apalagi penyerapan anggaran belanja pemerintah yang dapat menjadi stimulus perekonomian masih rendah.

Namun jika Indonesia dapat meraih pertumbuhan ekonomi lebih dari 5% pada semester II-2015, CDS bisa pulih. Dengan catatan, inflasi terkendali.

Kendati begitu, Made pesimistis Indonesia dapat memperoleh kenaikan rating menjadi investment grade dari Standard and Poor’s (S&P) di tahun 2015. Ia memprediksi, CDS 5 tahun Indonesia akan bergerak di level 208 pada akhir tahun 2015. Sedangkan CDS 10 tahun sekitar 290.

 

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar