JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengevaluasi target produksi batubara tahun ini. Hal ini setelah melihat realita pelambatan pertumbuhan ekonomi global, sehingga harga jual batubara merosot tajam. Adapun target produksi batubara tahun ini mencapai 425 juta ton.
Adhi Wibowo, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM menyatakan, hingga kini pemerintah masih review target produksi batubara nasional. Ia menyebut beberapa perusahaan batubara suda mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB). “Setelah selesai evaluasi RKAB pada akhir Agustus 2015 ini akan terlihat perlu tidaknya target produksi direvisi,” ungkap dia kepada KONTAN, Selasa (18/8).
Menurut Direktur PT Pesona Khatulistiwa Nusantara Jeffrey Mulyono, pihaknya juga sudah mengajukan revisi target produksi, yakni dari target 5 juta ton tahun ini menjadi 3,7 juta ton. “Kami tidak ada pasar, itu pun kamis masih rugi,” katanya saat dihubungi KONTAN, Selasa (18/8).
Direktur Utama PT Reswara Minergi Hartama Harry Azmar juga menyebut telah menurunkan target produksi batubara di Meulaboh, Aceh dari 5 juta ton tahun ini menjadi 1,8 juta ton. “Pasarnya lesu dan harga murah,” katanya.
Menurut Harry, pemerintah sudah mengajak diskusi mengenai revisi target produksi tahun ini. “Ada usaha mencari formula baru tentang harga penjualan batubara untuk pemakaian dalam negeri,” kata Harry.
Seperti diketahui, pemerintah ingin menaikkan harga acuan batubara jika produsen menjualnya ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Mulut Tambang.
Sumber: KONTAN
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar