PASAR saham Indonesia masih rapuh. Para analis merevisi prediksi mereka. Analis NH Korindo Securities Reza Priyambada misalnya, memangkas target IHSG hingga akhir 2015 menjadi 4.600 – 4.700. Semula, dia memproyeksi, IHSG di akhir tahun ini 5.700 – 6.000.
Sementara Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, hanya bisa memprediksi tebak support di 4.400 – 4.500 gagal bertahan, ia memperkirakan, support. Setelah support di 4.400 – 4.500 gagal bertahan, ia memperkirakan, support di 4.200 – 4.300. “Dengan koreksi 530 poin atau 3,12% Jumat kemarin, support itu mungkin sulit bertahan,” terang Satrio.
Salah satu penyebab anjloknya indeks adalah terus keluarnya dana asing dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Selama 13 hari berturut-turut, para pemodal mancanegara menarik dana dari pasar modal Rp 8,58 triliun. Sejak awal tahun hingga Jumat (21/8) lalu, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 4,38 triliun. Menurut Satrio, rata-rata net sell asing Rp 300 miliar-Rp 400 miliar per hari. Keluarnya asing memunculkan ketidakpastian baru.
Di 2013, angka net sell mencapai Rp 20,65 triliun. Sedangkan pada 1998, tahun krisis finansial global, asing justru mecetak net buy Rp 4,61 triliun.
Kepala Riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan memprediksi, net sell asing masih terus berlanjut karena nilai tukar rupiah masih tertekan. Pelemahan nilai tukar ini berakibat menurunkan imbal hasil pemodal asing di pasar saham.
Menurut Alfred, rupiah mendekati level psikologis baru, Rp 14.000 per dollar. Apabila menembus Rp 14.000, aksi jual asing di saham berpotensi berlanjut. Surat Berharga Negara (SBN) juga bakal terimbas aksi jual asing.
Reza menilai, pelemahan rupiah masih menjadi sentimen negative bagi IHSG hingga akhir tahun nanti. Apalagi, belum ada sentimen positif yang bisa menguatkan IHSG. Penyerapan anggaran belum maksimal dan proyek infrastruktur pemerintah yang digadang-gadang bakal menggairahkan perekonomian, ternyata belum tampak batang hidungnya. “Pemerintah perlu mengatasi pelemahan rupiah,” tutur Reza.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar