Pelni & ASDP Tunda Membeli Kapal Baru

kapal

Jakarta. Rencana pemerintah membangun program tol laut agaknya bakal terlambat. Pasalnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pelayaran belum bisa menambah armada yang akan menjadi sarana transportasi laut.

Elfien Goentoro, Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) bilang, penambahan kapal butuh dana yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Jika kucuran PMN tak mengalir, rencana penambahan kapal bisa terganggu. “Jika PMN cair, baru Pelni membeli 6 kapal kargo,” kata Elfien kepada KONTAN, kamis (10/9).

Tahun ini, Pelni menyusun rencana menambah enam kapal dari target 20 kapal. Adapun enam kapal yang akan dibeli berkapasitas 300 twenty foot equivalent units (TEUs)-600 (TEUs) per unit.

Jika kapal baru ini bisa terealisasi, Pelni akan menempatkan kapal ini di wilayah timur Indonesia seperti Surabaya, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua. Elfien berharap, PMN senilai Rp 500 miliar yang dialokasikan pemerintah bisa terealisasi tahun ini.

Ia mengingatkan, proses pengadaan kapal butuh waktu. Contoh, jika Pelni memesan kapal tahun tahun ini, maka proses produksi kapal tersebut butuh waktu dua tahun, sehingga akhirnya bisa diterima Pelni tahun 2017.

Tak hanya Pelni, penundaan pembelian kapal yang seharusnya sudah bisa dipesan tahun ini juga dilakukan perusahaan BUMN bidang pelayaran lain, yakni PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry.

Perusahaan yang banyak melayani transportasi laut untuk penyebrangan antar pulau jarak dekat ini menunda pembelian 20 kapal. Berbeda dengan Pelni, ASDP menunda beli kapal lantaran perekonomian Indonesia tengah melambat, dan nilai tukar rupiah melorot terhadap dollar Amerika Serikat. “Harga kapal jadi mahal,” kata Danang S. Baskoro, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry.

Rencananya manajemen ASDP ingin membeli 20 kapal bekas. Untuk itu, perusahaan ini mengklaim telah mengalokasikan dana Rp 500 miliar.

Jika tidak ada aral melintang, ASDP berencana membelinya dari Korea, Jepang, atau Yunani. Rata-rata kapal yang dibutuhkan ASDP berkapasitas 10.000 gross registered tonnage (GRT). Saat ini, ASDP Indonesia Ferry telah memiliki dan mengoperasikan sekitar 143 kapal dengan kapasitas 300 GRT-15.000 GRT.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar