JAKARTA. PT Datascrip mulai ketar-ketir menghadapi gejolak nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Manajemen perusahaan ini memprediksi penjualan kamera Canon untuk jenis DSLR bisa terpangkas 30%-40% di akhir tahun ini. Begitu pula penjualan kamera saku yang bisa berkurang 25% tahun ini dibanding 2014.
Hingga semester satu 2015, Datascrip menjual 50.000 unit kamera Canon DSLR. Sedangkan kamera saku tercatat 75.000 unit. Perusahaan ini menargetkan penjualan kamera Canon DSLR hingga akhir tahun ini bisa mencapai 110.000 unit. Adapun untuk total penjualan kamera Canon secara keseluruhan dipatok 200.000 unit sampai akhir 2015.
Datascrip kini mengandalkan penjualan kamera Canon premium untuk menyiasati kondisi perekonomian yang tengah lesu. Perusahaan pemasok kamera asal Jepang ini optimistis, target pasar kelas menengah atas, belum terpengaruh imbas kurs rupiah. Teranyar, perusahaan ini meluncurkan kamera Power Shot G3 X dengan banderol harga Rp 11,5 juta per unit.
“Konsumen yang jadi target pasar PowerShot G3 X tidak terpengaruh terpuruknya rupiah. Yang terganggu justri produk kamera kelas menengah ke bawah,” kata Sintra Wong, Division Manager of Canon Image Communication Product Division PT Datascrip, saat peluncuran Canon PowerShot G3 X, Selasa (15/9).
Sumber: KONTAN
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
PEMERIKSAANPAJAK.COM 
Tinggalkan komentar