JAKARTA. Peruntungan industri ritel kurang bagus tahun ini. Setelah melihat penjualan yang lesu sepanjang semester I-2015, pengusaha ritel yang tergabung di Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) terpaksa merevisi target.
Semula, Aprindo percaya diri omzet industri ritel tahun ini bisa tumbuh 13%-15% menjadi Rp 184 triliun. Namun, kini Aprindo menaksir omzet mereka hanya bisa meningkat 10% menjadi Rp 165 triliun. “Bisa naik 10% saja sudah bagus,” ujar Ketua Umum Aprindo Roy Mandey kepada KONTAN di Jakarta, Rabu (1/7).
Pemangkasan target tersebut seiring aksi pemerintah yang merevisi target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari 5,8% menjadi 4,7%. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat belum menunjukkan tanda-tanda bakal menguat.
Aprindo melihat industri ritel minim katalis positif tahun ini. Buktinya, momen kenaikan penjualan musiman di bulan Ramadan belum ada tanda-tanda lonjakan menggembirakan. Apalagi berdasarkan hasil evaluasi hajatan Festival Jakarta Great Sale (FJGS) juga masih jauh dari target.
Selain itu, industri ritel juga berpotensi menghadapi tantangan baru berupa pengenaan bea materai. Sejatinya wacana pengenaan materai dalam transaksi ritel tersebut memang sudah lama beredar. Tapi draft rancangan aturannya baru akan masuk pembahasan di meja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada bulan ini.
Rancangan aturan itu nanti adalah setiap konsumen yang berbelanja senilai Rp 250.000 harus membayar bea materai sebesar Rp 3.000. sementara transaksi pembelian dengan nilai Rp 1 juta bakal kena bea materai Rp 6.000. “Kalau itu jadi, konsumen akan menunda transaksi besar,” ramal Roy.
Dihubungan KONTAN secara terpisah, Corporate Communication Manager PT Matahari Putra Prima Tbk Fernando Repi mengakui, sejauh ini kenaikan penjualan selama bulan puasa tahun ini memang tak seberapa. Namun, dia tetap percaya diri penjualan bakal meningkat mendekati hari Lebaran nanti.
Matahari juga mash optimistis bisa mencapai target pertumbuhan penjualan 15% seperti yang telah ditetapkan di awal tahun. “Kami berharap gerai-gerai baru bisa memberi kontribusi,” ujar Fernando.
Sebagai informasi, Matahari sudah merealisasikan pembukaan lima gerai baru Hypermart di semester I-2015. Perusahaan tersebut menargetkan menambah 15 gerai baru Hypermat tahun ini.
Sumber: KONTAN
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan Balasan