Penjualan Pikap Lebih Laju Dari Truk

truk

JAKARTA. Saat kondisi ekonomi melemah terjadi perubahan pola belanja. Termasuk pola belanja mobil niaga. Konsumen yang biasa membeli mobil niaga kelas truk ringan alias light truck, bisa saja melakukan penghematan dengan membeli mobil niaga kecil atau dikenal pikap.

Selain harga lebih murah, biaya operasional pikap lebih hemat ketimbang truk ringan. Kondisi ini tercermin dari angka penjualan pikap yang lebih baik ketimbang penjualan truk ringan. Sampai September 2015, penjualan pikap tercatat 147.285 unit, turun 5% ketimbang tahun lalu.

Bandingkan dengan penjualan truk ringan yang turun 36% menjadi 46.774 unit sampai September 2015. Ada indikasi, konsumen yang semula membeli mobil niaga truk ringan, kini beralih ke pikap. “Dalam kondisi sekarang, konsumen lebih butuh pikap di bawah 5 ton, karena berguna untuk bawa bawaan seperti sayur,” kata Noegardjito, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) kepada KONTAN, Minggu (18/10).

Perlu diketahui, kendaraan pikap lebih banyak digunakan untuk usaha kecil menengah (UKM) seperti aktivitas perdagangan dan ritel. Adapun truk ringan banyak digunakan untuk aktivitas usaha menengah atas, diantaranya perkebunan kelapa sawit dan tambang. Sebagaimana diketahui, bisnis sawit dan tambang kini dalam kondisi susah.

Saat penjualan pikap rata-rata turun, Daihatsu, agen pemegang merek (mobil pikap Grand Max justru mencatat kenaikan penjualan. Sampai September 2015, penjualan pikap Daihatsu Gran Max naik 12% menjadi 44,677 unit ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun merek pikap lain seperti Mitsubishi justru mencatat penurunan. Tengok saja penjualan Mitsubishi T-120 SS mini PU, juga turun 9,6% menjadi 20.240 unit. Kondisi sama juga terjadi Mitsubishi L-300 PU Diesel yang turun 19,6% menjadi 16.500 unit.

Duljatmono, General Manager of Mitsubishi Motors Corporation (MMC), PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) bilang, penurunan penjualan kendaraan niaga terjadi karena pasar otomotif sedang lesu. Soal peralihan pembelian konsumen truk ringan ke pikap, Duljatmono membantahnya. “Segmen pasar truk ringan dan pikap ini dua hal yang berbeda,” katanya ke KONTAN, Minggu (18/10).

Adapun Tata Motors selaku pendatang baru di pasar pikap juga mencatat kenaikan penjualan pikap. Sampai September 2015, Tata Motor menjual 644 unit pikap Tata Super Ace Dls 1.4 MT Diesel PU atau naik 106%. Begitu juga dengan penjualan pikap Tata Super Ace Dls 1.4 MT PU yang tercatat 245 unit atau naik 104% ketimbang tahun lalu.

Biswadev Sengupta, President Director Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) bilang, saat kondisi ekonomi Indonesia melemah, penjualan mobil mereka secara rata-rata naik 43%. “Kami optimistis mencapai target penjualan tahun ini 2.400 unit (seluruh model),” kata Biswadev ke KONTAN, Kamis (15/10).

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar