
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang melambat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi global tahun 2016 ini. Bank Dunia atau World Bank pun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2016 menjadi 2,9% dari proyeksi sebelumnya 3,3%. Walaupun begitu, angka ini masih naik tipis dibandingkan dengan ramalan pertumbuhan 2015 yang sebesar 2,4%.
Laporan World Bank menyebutkan, melambatnya ekonomi negara berkembang terjadi akibat harga komoditas jatuh, perdagangan dan arus capital menurun serta berbagai gejolak financial di negara besar.
“Dibandingkan enam bulan lalu, kini lebih banyak risiko terutama kemungkinan perlambatan di negara-negara maju.” Kata Wakil Presiden dan Ekonom Utama Bank Dunia, Kaushik Basu, dalam keterangan tertulis, Kamis (7/1). Bank Dunia meramal, laju pertumbuhan ekonomi negara berkembang sebesar 4,8% pada tahun ini.
Perekonomian China juga diprediksi masih melambat 6,7% pada tahun ini. Hal ini berdampak besar. Salah satunya gejolak pada pasar keuangan internasional dan kondisi pengetatan financial yang mendadak. Untuk Indonesia, Bank Dunia memproyeksikan, pertumbuhan mencapai 5,3%. Sebelumnya, diperkirakan pertumbuhan Indonesia bisa 5,5%.
Yang patut diwaspadai di tahun 2016 adalah tekanan financial akibat kebijakan kenaikan suku bunga The Fed dan peningkatan resiko geopolitik. Belum lagi stabilisasi harga komoditas dan transisi gradual model pertumbuhan Tiongkok yang bertumpu pada konsumsi dan sector jasa, bisa ikut berpengaruh.
Ekonom Mandiri Leo Putera Rinaldy memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2016 lebih baik ketimbang 2015. Ia yakin, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5%. Pendorong utama masih berasal dari investasi pemerintah maupun swasta.
Sayangnya, Leo melihat ekspor Indonesia masih akan kesulitan lantaran permintaan dari mitra dagang terutama China minim. “Tetapi perbaikan AS belum bisa mengompensasi penurunan ekspor dari negara lain,” katanya.
Sementara itu, ekonom Kenta Institute Eric Sugandi berpendapat, konsumsi bersumber dari penurunan harga BBM, penurunan tarif dasar listrik, dan peningkatan penghasilan masyarakat.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar