
JAKARTA. Pebisnis memprediksi situasi bisnis pada tahun monyet api masih penuh dengan tantangan. Apalagi pertumbuhan ekonomi global serta domestik masih belum bergulir kencang.
Yulius Fang, Principal Consultant Indonesia mewant-wanti agar pebisnis lebih berhati-hati terhadap situasi yang bakal terjadi tahun ini. Bila tidak dicermati, bisa membuat peruntungan atau cuan makin tergerus. “Jika ada penurunan bisnis, jangan biarkan terus berlangsung, tapi cari solusi kreatif. Atau bila perlu ubah strategi bisnis,” katanya kepada KONTAN, (1/2).
Ia menyebut biasanya, tahun dengan shio monyet memiliki dua karakter. Pertama, berelemen logam punya sifat cepat, tajam, tegas dan taktis. Sedangkan kedua, elemen api punya sifat panas, eksplosif, menonjol, dan meriah.
Makanya, di tahun Monyet Api, pertumbuhan ekonomi diprediksi masih terus melambat. Alhasil, semua pelaku bisnis, tahun ini masih bakal berjibaku untuk bertahan.
Ia sendiri sudah punya proyeksi bidang bisnis mana saja yang tetap bisa tumbuh di tahun monyet api. Serta mana yang butuh perhatian ekstra supaya tidak tenggelam di tengah persaingan.
Cepat merespon pasar
Salah satu bidang bisnis yang diproyeksi bisa melaju di tahun monyet api tapi bakal berat adalah baja dan bisnis lain kategori elemen logam.
Dalam perkiraan Irvan Hakim Kamal, Dewan Pendiri Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesiaatau Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), harga baja yang saat ini tengah terpuruk, bisa kembali menguat pada akhir triwulan I-2016.
Ia memprediksi pada Maret-April 2016 akan terjadi rebound harga baja. Namun, kenaikan harga ini sifatnya hanya sementara.
Berkaca dari data historis, biasanya kenaikan harga baja terjadi lantaran pengguna baja sengaja membeli untuk stok. Tujuannya agar saat harga naik bisnis mereka aman. Setelah itu bisnis landai lagi.
Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor memahami dalam kondisi pasar otomotif yang lesu seperti sekarang, pebisnis harus kreatif dan responsif dengan keinginan pasar yang cepat berubah. Ia menilai dalam kondisi seperti sekarang pebisnis otomotif tak bisa hanya menunggu ekonomi pulih untuk bisa mempertahankan bisnis.
Karena itu, untuk bertahan industri otomotif harus beradaptasi dengan situasi terkini. Selain itu harus bisa mengisi ceruk pasar yang tumbuh dengan produk yang pas.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar