
Mulai April nanti, PT Faber Castell International Indonesia akan menjual produk kosmetik untuk pasar Asia, termasuk Indonesia
JAKARTA. Mulai tahun fiskal baru yakni 1 April 2016 – 31 Maret 2017 nanti, PT Faber Castell International Indonesia akan menjual kosmetik. Perusahaan yang menginduk pada Faber Castell di Jerman itu, menyasar pasar Asia.
Langkah Faber Castell Indonesia menjajakan kosmetik di Asia sekaligus menjadi debut perdana Faber Castell di pasar kosmetik Benua Kuning. Semula, Faber Castell baru menjajakan kosmetik di Eropa dan Amerika Serikat.
Target pasar Faber Castell Indonesia sama dengan Faber Castell, yakni perusahaan kosmetik pemilik merek. Jadi perusahaan itu melego kosmetik tanpa merek. Produk yang mereka jajakan seperti pensil alis, eye liner, lipstick dan lip liner.
Yandramin Halim, Managing Director PT Faber Castell International Indonesia menjelaskan, Faber Castell Indonesia akan menyuplai produk ke perusahaan kosmetik global di Asia yang sudah bermitra dengan Faber Castell. Di samping itu, ada pula 10 perusahaan kosmetik anyar yang siap menjadi mitra mereka. Tanpa menyebutkan identitas, ada perusahaan kosmetik Indonesia juga yang menjadi bagian dari 10 perusahaan tadi.
Untuk debut perdana melego kosmetik, Faber Castell Indonesia belum mematok target kontribusi pendapatan. “Karena 2016 masih lebih banyak eksplorasi pasar, berapapun yang kami dapatkan akan menjadi pengalaman,” ujar Halim saat ditemui KONTAN di kantor PT Faber Castell International Indonesia di Jakarta Barat, Kamis (3/3).
Yang pasti, rencana Faber Castell Indonesia berkelanjutan. Dalam dua tahun mendatang, perusahaan itu bermaksud menghadirkan pusat distribusi dan pabrik kosmetik.
Selain menambahkan portofolio produk, Faber Castell Indonesia mencanangkan dua strategi. Pertama, menghadirkan produk baru di kategori alat tulis-menulis untuk umum. Contohnya creative marker yang akan meluncur pada April 2016 nanti.
Informasi saja, Faber Castell Indonesia membagi dua sasaran pasar, yakni pasar sekolah dan pasar umum. “Kami selalu berupaya memasukkan seni ke berbagai kehidupan agar penjualan kami tidak cuma tergantung pada back to school season,” kata Halim.
Memperluas pabrik
Kedua, mengoperasikan pabrik berkapasitas lebuh besar di Cibitung, Jawa Barat pada pertengahan tahun ini. Luas pabrik yang semula 7.200 meter persegi (m2) akan menjadi 14.000 m2. Perluasan pabrik itu menelan dana investasi Rp 30 miliar – Rp 40 miliar.
Selain tempat untuk memproduksi marker, pabrik Cibitung juga menjadi pergudangan dan pusat distribusi Faber Castell Indonesia. Nah, manajemen perusahaan bilang, sistem pergudangan nanti juga bakal lebih canggih.
Berbekal aneka strategi, Faber Castell optimistis memenuhi target pertumbuhan tahunan sebesar 10%-15% untuk periode fiskal 1 April 2016 – 31 Maret 2017. Patut dicatat, perusahaan itu memperkirakan meraih penjualan US$ 100 juta pada periode 1 April 2015 – 31 Maret 2016.
Faber Castell Indonesia memperkirakan pasar ekspor masih akan menjadi kontribusi utama hingga 65%-70%. Ekspor mereka ke Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Eropa dan Amerika Serikat. Pasar Asia Pasifik mendominasi hingga 40%.
Kalau di kancah Asia, Faber Castell Indonesia optimistis mempertahankan titel sebagai kontributor terbesar bagi Faber Castell. “Yang sudah terjadi, kontribusi penjualan kami 20%-25% terhadap total penjualan Faber Castell di Asia,” terang Halim yang juga menjabat sebagai Managing Director Faber Castell Singapore dan Faber Castell Regional Executive Asia Pasifik.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar