Skandal Panama Papers, Cara Memahaminya Lewat Celengan Babi

TEMPO.CO, Jakarta – Mungkin hingga hari ini sebagian khalayak masih bingung memahami skandal Panama Papers, megadata rahasia dari dokumen 2,6 terabita yang mengungkap jaringan korupsi global dan pengemplang pajak. German Lopez, jurnalis dari jaringan media digital Vox.com, punya cara sederhana menjelaskannya lewat bantuan komik redditor DanGliesack.
Lopez mengilustrasikannya dengan celengan babi untuk membantu menjelaskan inti dari skandal yang terjadi di Panama: orang-orang asing menyiapkan perusahaan cangkang atau shell companiesuntuk menyembunyikan aset dengan menyamarkan identitas aslinya. Analogi untuk menerangkan skandal Panama Papers yang menggemparkan itu, kata Lopez, paling cocok lewat komik.

Begini. Misalkan saja kamu wajib menabungkan seperempat dari uang jajan yang kemudian bagian itu disimpan pada celengan babi di dalam lemari.

Namun ibumu selalu memeriksa seberapa besar duit yang kamu tabungkan dan mengambilnya lagi. Sikap ibumu yang cenderung kepo akhirnya bikin kamu bete….

Jadi, muncullah ide–yang bisa jadi menurut kamu itu amazing–dengan membeli celengan babi tambahan secara sembunyi-sembunyi.


…dan membawanya ke rumah si Joni.

Ibu si Joni tipe wanita supersibuk. Dia tak sempat memeriksa dengan teliti celengan-celengan babi yang dimiliki Joni. Sehingga kamu tetap bisa menyimpan rapat-rapat rahasiamu tanpa seorang pun yang tahu.

 

Menariknya, anak-anak di tetangga sebelah juga punya ide serupa.

Walhasil, mereka pun ikut menitipkan celengan-celengan babi di lemari Joni.

Namun, suatu ketika ibu Joni yang supersibuk menemukan celengan-celengan babi itu.

Sang ibu menjadi murka. Ia menelepon semua orang tua dan memberitahukan bahwa anak-anak mereka menyembunyikan uang mereka.

Itulah prinsip dasar dari dokumen rahasia itu: mengungkap modus orang-orang penting dan berkuasa yang menyimpan celengan babi mereka di rumah Joni di Panama!

Ya, mungkin saja tak semua orang penting itu bermaksud jahat. Umpamanya, mereka cuma butuh kenyamanan dari pelototan dan ke-kepo-an ibu mereka.

Nah, persoalannya tetanggamu, si Michael, ternyata mencuri dari dompet ibunya dan menyimpan uangnya di lemari Joni. Yakub juga menilep uang makan siang teman-temannya. Ia emoh ibunya mencercar dengan pertanyaan seputar sumber uang tu.

Lambat laun kita akan mengetahui alasan persis mereka menyimpan uang-uangnya di rumah Joni. Apakah memang hanya pengin kenyamanan atau ada niat jahat.

Namun, apa pun alasannya siapa saja yang menyembunyikan uang di rumah Joni tetap terbelit masalah. Sebabnya, merahasiakan celengan babi tambahan dalam aturan di sebagian keluarga adalah perbuatan keliru.

Kini para jurnalis tengah menganalisis dan menggali data itu untuk memahami jenis aktivitas yang tengah terjadi di rumah Joni: apakah itu perbuatan resmi, dan sah secara hukum.

Tempo–yang diwakili jurnalis Wahyu Dyatmika–adalah satu-satunya media di Indonesia dalam kolaborasi lintas negara yang mengungkap skandal Panama Papars. Sejak setahun lalu, 370 jurnalis dari 76 negara, yang tergabung dalam organisasi The International Consortium of Investigative Journalists, menelisik 11,5 juta data di dokumen itu. Dokumen ini pertama kali didapat sebuah koran dari Jerman, SüddeutscheZeitung.

Selain mencantumkan nama-nama pengusaha, politikus, dan individu asal Indonesia, dokumen finansial itu memuat sejumlah kepala negara (mantan dan yang masih menjabat), pebisnis internasional, dan tokoh dunia. Mereka masuk dalam daftar itu karena pernah menyewa Mossack Fonseca untuk mendirikan perusahaan di yuridiksi bebas pajak di luar negeri (offshore).

Sumber :Tempo

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , ,

Tinggalkan komentar