Bisnis Tambang Lesu Menyeret Pendapatan Cardig

JAKARTA. Lesunya bisnis pertambangan sejak dua tahun terakhir masih terasa bagi PT Cardig Aero Services Tbk. Perusahaan ini merasakan layanan bisnis catering kepada perusahaan tambang terus menyusut sepanjang 2015.

Hanifditya, Corporate Communication PT Cardig Aero Service Tbk kepada KONTAN, Rabu (13/4) menjelaskan, usaha catering menurun sebesar 13%. Tahun 2014, pendapatan jasa catering mencapai Rp 309,63 miliar, sementara tahun 2015 turun menjadi Rp 269,39 miliar.

Dalam catatan Hanifditya penurunan klien catering di remote area. Adapun area usaha sektor bisnis catering Cardig tersebar di Jawa, Kalimantan dan Bali. Dengan lesunya bisnis ini, Cardig belum bisa memberikan gambaran target bisnis catering mereka tahun ini.

Meskipun di satu sisi bisnis catering sedang lesu, lini bisnis lain masih tetap tumbuh. Meskipun kontribusinya masih memberikan kontribusi yang paling kecil, tetapi ternyata usaha yang dikelola oleh PT Cardig Anugra Sarana Bersama itu berhasil mencatatkan pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan anak usaha lainnya.

Jika sebelumnya hanya mengantongi Rp 37,41 miliar pada tahun 2014, pendapatan Cardig Anugra Sarana meningkat menjadi Rp 46,6 miliar atau tumbuh 25% pada tahun 2015.

Menurut Hanifditya, lonjakan pertumbuhan itu terjadi karena peningkatan jumlah klien dan layanan yang ditawarkan. “Kami kini juga menawarkan pembersihan pesawat baik eksterior maupun interior,” ujarnya.

Dengan kondisi ini, sepanjang 2015 lalu perusahaan dengan kode saham CASS ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 7% dibandingkan dengan 2014. Perusahaan mampu meningkatkan pemasukan dari Rp 1,52 triliun pada 2014 menjadi Rp 1,63 triliun pada 2015.

Penopang utama pendapatan berasal dari kenaikan pada bisnis lini pendukung aviasi atau lini CAS Destination yang dikelolanya. “CAS Destination memberi kontribusi sekitar 81% kepada pendapatan total CASS Group,” terangnya.

Kontribusi bisnis pendukung aviasi ini berasal dari usaha pergudangan, penunjang penerbangan (ground handling), dan perbengkelan penerbangan yang dikelola oleh anak usahanya PT Jasa Angkasa Semesta Tbk dan PT JAS Aero Engineering.

Walaupun jumlah kargo yang ditangani menurun 1% dibandingkan dengan tahun 2014, tetapi dengan menangani 260,83 ribu ton usaha pergudangan masih memberikan pemasukan terbesar Rp 627,46 miliar pada tahun 2015.

Kemudian sisanya diperoleh dari bisnis penunjang penerbangan Rp 557,93 miliar dan sisanya berasal dari perbengkelan penerbangan sebesar Rp 130,4 miliar.

Hanya saja Hanifditya belum mau menerangkan rencana bisnis tahun ini, baik target maupun rencana bisnis. Dalam catatan KONTAN, Cardig pada tahun ini juga sedang bersiap diri untuk membuka hub baru di wilayah Asia dalam menyambut masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Selain itu mengembangkan layanan kargo di China.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar