Pelunasan Utang Dipercepat, Neraca Pembayaran RI Defisit

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyekikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di kuartal pertama tahun ini bakal defisit. Perkiraan itu terjadi di tengah perbaikan neraca transaksi berjalan atau  current account deicit (CAD) dan derasnya aliran modal asing (capital inflow).

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, penyebab defisit NPI adalah pengurangan nilai utang luar negeri (ULN). Hal tersebut terjadi karena adanya upaya percepatan pelunasan utang. “Jadi lebih banyak net bayarnya. Investasi langsung masuk oke,” katanya, akhir pekan lalu.

BI mencatat capital inflow selama kuartal pertama 2016 mencapai US$4,9 miliar. Nilai itu, lebih besar dibanding pada kuartal pertama dan kedua tahun lalu. Sementara CAD pada tiga bulan pertama tahun ini diperkirakan sebesar 2,2% dariproduk domestic bruto (PDB). Angka itu lebih baik dibanding proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,6%-2,7% dari PDB.

Gubernur BI Agus Martowardojo bilang, dalam rupiah,  capital inflow yang masuk dari awal Januari hingga pekan ketiga April 2016 masih positif. Akan tetapi triwulan satu kemungkinan sedikit defisit,” kata dia.

Merujuk data BI, posisi ULN Indonesia per akhir Februari 2016 sebesar US$ 311,5 miliar. Nilai itu tumbuh 3,7% dibanding nilai di periode sama 2015 ayau year on year (YoY). Nilai ULN public tumbuh 9%. Sedang ULN swasta turun 7%. Dibandingkan posisi Januari 2016, nilai NPI Februari 2016 tumbuh 2,2%.

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menilai, penurunan ULN swasta mengindikasikan percepatan pelunasan utang. Hal itu imbas dari kewajiban hedging swasta. Penguatan kurs rupiah selama Januari-Maret 2016 termasuk alasan swasta tak merestrukturisasi utang.

Penurunan utang swasta juga disebabkan perlambatan aktivitas swasta. Hal itu tercermin dari rendahnya impor barang modal dan bahan baku penolong sebagai efek rendahnya konsumsi masyarakat. Namun Lana memperkirakan NPI kuartal pertama 2016 masih surplus karena neraca perdagangan dan capital inflow yang besar.

Jika benar defisit NPI lantaran pembayaran ULN, aka kemampuan pembayaran ULN Indonesia masih baik. “Perlu diwaspadai jika investasi langsung negatif dan capital account didominasi investasi portofolio,” kata Lana.

 

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

 

 



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar