Operator Bandara Mulai Menekuni Bisnis Kargo

Perusahaan pelat merah ramai-ramai masuk bisnis logistik

JAKARTA. Bisnis kargo yang menggeliat seiring perkembangan industry belanja online atau e-commerce membuat pemain non kargo ikut kepincut. Salah satunya adalah PT Angkasa Pura (AP) II.

Menurut Direktur Komersial PT Angkasa Pura II Faik Fahmi, saat ini, pihaknya tengah mengurus izin membentuk anak usaha kargo dengan nama PT Angkasa Pura Kargo. Entitas anyar ini bakal langsung terjun di bisnis kargo.

Alhasil, perusahaan pelat merah ini nantiknya tidak Cuma sebatas sebagai penyedia sarana kargo saja, tapi juga terjun langsung. “Kue pasa bisnis kargo yang terbesar itu sebagai pemain bukan di fasilitas provider,” katanya ke KONTAN, Kamis (28/4).

Tahap awal, Angkasa Pura Kargo mulai mengelola sebuah gudang di kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Setelah itu, anak usaha AP II ini akan menggandeng pihak ketiga seperti maskapai atau mitra pebisnis logistic. Pola kerjasamanya bisa dalam bentuk berbagi pendapatan atau joint venture.

Untuk sementara, Faik masih belum bersedia membeberkan jatidiri mitra usaha yang bakal mereka gandeng. Namun, ia menyebut pihaknya bisa saja bermitra dengan Garuda Indonesia.

Lewat ekspansi ini, Angkasa Pura II berharap kontribusi bisnis kargo bisa melonjak dari saat ini 3% dari total pendapatan perusahaan menjadi 10% pada 2020 nanti. Tahun lalu, bisnis kargo baru menyumbang sekitar Rp 200 miliar ke kocek Angkasa Pura II.

Sebelumnya, Garuda Indonesia juga bakal mengoptialkan bisnis kargo dengan menempatkan direksi khusus di bidang kargo belum lama ini. Maskapai pelat merah ini berharap kontribusi kargo bisa nauj dari saat ini 10% menjadi 20% dalam beberapa tahun ke depan.

Ekspansi gudang

Melihat gelagat pemain non kargo yang merambah bisnis ini, pemain yang sudah lebih dulu berkutat di bidang ini tidak mau ketinggalan ekspansi. Seperti PT Angkasa Pura Logistik, anak usaha PT Angkasa Pura I.

Bulan lalu, perusahaan ini baru saja membuka gudang baru bernama Bali Logistiv Park seluas 16.000 meter persegi (m2) yang berlokasi di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Genia Sembada, Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I berharap, pengoperasian gudang terintergasi tersebut bisa memperkuat bisnis kargo perusahaan ini di kawasan Indonesia Timur.

Angkasa Pura Logistik kerap melayani pengiriman barang dari industry kima, farmasi dan pertanian dengan total 269.000 ton kargo tahun lalu. Target tahun ini Rp 300 miliar, atau naik 20% dari pendapatan tahun lalu.

 

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar