Kekang Impor Daging Sapi Dilepas

daging-sapi-impor

Jakarta. inilah senjata pamungkas pemerintah menekan harga daging sapi agar bisa ke bawah Rp 80.000 per kilogram (kg): membuka keran impor daging sapi selebar-lebarnya. Harapannya, gerojokan daging impor ke pasar dalam negeri bisa menekan habis harga daging sapi.

Lihat saja, sedianya pemerintah menetapkan kuota impor daging sapi sebanyak 27.400 ton. Jatah tersebut diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta pada akhir Mei lalu.

Toh, harga daging tak bergeming di kisaran Rp 120.000 per kg. lantaran itu, kuota impor ditambah lagi. Kini, kalkulasi di atas kertas, izin dan kuota impor daging yang diberikan pemerintah mencapai 76.000 ton.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan telah mengumpulkan seluruh importir daging sapi swasta di tanah air. Dia juga telah memerintahkan pengusaha agar mengeluarkan seluruh stok daging sapi di gudang pendinginan mereka ke pasar.

Sebagai gantinya, pemerintah akan memberikan kuota impor sebanyak yang diminta para importir. “Berapapun yang diminta izin impornya, akan kami keluarkan,” ujar Amran, akhir pekan lalu.

Sejauh ini, menurut klaim Amran, sebanyak 10 importir daging sudah berkomitmen untuk mengguyur 6.110 ton daging sapi ke pasar, dalam dua pekan. Dia memperkirakan, guyuran daging sapi beku ini bisa menurunkan harga daging sekitar Rp 10.000 per kg dari harga saat ini.

Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perdagangan, menambahkan bahwa pemerintah membuka kesempatan seluas-luasnya kepada perusahaan swasta yang berminat untuk mengimpor daging sapi. Syaratnya adalah bisa memenuhi seluruh syarat sebagai importir. “Kami membuka izin impor untuk semua. Siapa yang tertarik, silakan!” terangnya.

Salah satu perusahaan yang memanfaatkan kesempatan ini adalah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Kini perusahaan pelat merah tersebut sudah mengantongi izin impor daging sapi sebanyak 29.500 ton dari pemerintah. Perusahaan ini akan merealisasikan impor tersebut hingga akhir tahun mendatang. “Tujuan utama kami adalah memenui kebutuhan daging bagi masyarakat dengan harga terjangkau,” ujar Dayu Padmara Rengganis, Direktur Utama PPI.

Memukul peternak lokal

Namun, kebijakan impor yang mengarah ke liberal ini dinilai Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana dapat menyusahkan peternak rakyat. Banjir pasokan daging sapi beku impor bisa meluber hingga ke pelosok daerah, bukan sebatas di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.

Padahal selama ini pasar daging di daerah merupakan pasar utama bagi peternak lokal dan peternak tradisional. Apalagi, “Biasanya harga daging sapi lokal selalu lebih tinggi dari daging sapi impor,” ujarnya.

Nah, banjir daging beku impor ini otomatis bakal memukul pasar dan bisnis para peternak lokal. Oleh karena itu, teguh berharap agar pemerintah membatasi keran impor daging sapi beku supaya tidak mematikan usaha peternakan rakyat.

Sumber:Harian KONTAN, 26 Juni 2016

Penulis : Noverius Laoli, Adisti Dini Indreswari

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar