
LONDON. Inilah kejutan terbesar dekade ini: di luar dugaan Inggris memilih melepas keanggotaan dari Uni Eropa alias British Exit (Brexit). Tak pelak, hasil referendum membuat kelabakan pasar keuangan dunia.
Pasar tak menyangka Brexit akan unggul. Dus, bursa utama dunia pun rontok. Indeks utama bursa saham di Asia semuanya memerah. Paling dalam indeks Nikkei Jepang terperosok 7,92% ke posisi 14. 952,02.
Pun FTSE 100 index yang menjadi rujukan pasar saham Eropa. Hingga pukul 21.00 WIB, bursa saham di Inggris ini turun 3,49% ke 6180,06. Indekx Euro Stoxx 50 yang berisikan 50 saham bluechips dari 12 negara Uni Eropa longosr 6,83% ke 2.830,27 hingga pukul 21.25 WIB.
Dari Amerika Seikat, indeks Dow Jones terjungkal 2,25% ke level 17.606 pada pukul 21.00 WIB. Sementara Indeks Harga Gabungan (IHSG) sempat anjlok namun kembali bangkit dan hanya turun 0,82% ke level 4.834,57
Brexit juga menenggelamkan poundsterling. Kemarin mata uang Inggris ini merosot ke level US$ 1,3305. Ini merupakan level GBP terendah dalam tiga dekade terakhir atau sejak tahun 1985
Untuk meredam kepanikan pasar, Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE) Mark Carney berjanji akan menyokong pasar keuangan dan mata uang Inggris lewat dukungan dana hingga £ 250 miliar atau setara US$ 345 miliar. Toh, pernyataan itu tak ampuh menghadang kejatuhan poundsterling lebih dari 10% hanya dalam tempo sehari.
Nilai tukar poundsterling yang turun tajam membuat perbankan Inggris seperti Barclays menutup layanan transaksi valas. Ini merupakan kejadian yang sangat langka, apalagi dilakukan oleh bank yang masuk enam terbesar di dunia.
Naga-naganya efek domino Brexit masih akan bergulir Sebab, Brexit tak hanya akan menyeret ekonomi Inggris masuk jurang resesi. Bahkan juga ekonomi dunia.
Rowe Price Group Inc yang mengelola asset lebih dari US$ 765 miliar mengingatkan menjadi lebih dari 50% setelah Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa. Seperti dilansir Bloomberg, Arif Husain, Head of International Fixed Income T Rowe Price menandaskan bahwa Brexit bukan semata masalah Inggris.
Brexit akan berdampak besar dan bisa menyeret resesi global. Sebab Inggris merupakan salah satu pusat keuangan dunia. “Jangan melupakan dampak Yunani. Padahal Yunani lebih kecil dari Inggris dan bukan pusat keuangan,” ujar Husain.
Sumber: KONTAN, 25 Juni 2016
Penulis : Yuwono Triatmodjo, KH Hidayat, Meggie Q
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar