
LONDON. Tak Cuma pasar financial, bursa barang seni di Inggris pun memasuki masa turbulensi. Keoknya poundsterling terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diprediksi menyusutkan pamor Inggris sebagai markas terbesar kedua barang seni dunia.
Mengutip data European Fine Art Foundation, Inggris menyumbang sekitar 21% dari total transaksi barang seni dunia yang mencapai US$ 64 miliar. Markas terbesar barang seni berada di AS.
Status Inggris di panggung barang seni terancam copot. Pasalnya, hasil referendum resmi menempatkan Inggris keluar dari Uni Eropa (UE) alias Brexit telah merontokkan poundsterling hingga ke level terendah sejak 1985 silam.
“Ada banyak ketidakpastian di masa depan. Pelaku pasar seni tidak suka ketidakpastian, sama seperti pasar lain,” ujar Pierre Valentin dari Art & Cultural Property Law Group, seperti dikutip Bloomberg, akhir pekan lalu.
Kejatuhan poundsterling diprediksi akan membuat transaksi impor dan ekspor barang seni mengalami kontraksi. Penjualan barang seni juga akan menurun.
Pasar akan mencermati seberapa besar efek Brexit terhadap pergelaran seni Masterpiece London yang digelar 29 Juni. Dalam jangka pendek, kolektor diramal bakal memburu barang seni di Inggris selagi poundsterling terperosok.
Pasar memanfaatkan momentum bargain hunting. “Investor seni dari Amerika, Asia dan Arab yang memiliki dollar akan datang untuk memburu barang murah,” ujar Rudy Capildeo, analis Goodman Derrick LLP.
Tapi di saat yang sama kolektor Inggris dan Eropa bakal menahan diri untuk berbelanja barang seni. Mereka menunggu volatilitas poundsterling mereda.
Valentin memproyeksikan, kolektor seni dikawasan euro akan stop berbelanja dalam tempo 12 bulan- 18 bulan mendatang. “Kolektor adalah pebisnis. Mereka sedang merugi kurs, jadi menambah koleksi seni bukan pilihan di masa sulit,” jelas Valentin
Dalam jangka panjang trader barang seni diperkirakan hengkang dari Inggris, khususnya mereka yang memiliki pendapatan dalam bentuk dollar. Sebab, fluktuasi kurs yang tinggi kian menggerus margin broker.
Pasca Brexit, posisi London di pasar barang seni berpotensi digeser Paris dan Berlin
Sumber: KONTAN, 27 Juni 2016
Penulis : Dessy Rosalina
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar