JAKARTA. Harga batubara yang sedang lesu memang membuat bisnis ini ikut lesu. Namun siapa menyangka ditengah kelesuan ini justru permintaan batubara di dalam negeri mengalami kenaikan sepanjang semester I – 2016 lalu. Produsen pun berharap penjualan didalam negeri semester II – 2016 ini kembali naik, agar bisnis mereka bisa bertahan minimal sama dengan pencapaian tahun lalu.
Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia ( APBI ) Pandu Sjahrir, Jumat (15/7) menyebut lonjakan permintaan batubara dari dalam negeri terutama berasal dari PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) . Maklum, periode ini beberapa pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ) yang memakai bahan bakar batubara mulai beroperasi. Selain itu beberapa industri semen di dalam negeri, sudah banyak yang beralih menggunakan batubara dari bahan bakar minyak.
“Kami melihat meningkatnya permintaan batubara dari pembangkit listrik,” kata Pandu kepada KONTAN. Mengutip data kementerian ESDM pemakaian batubara di pasar domestik mencapai 25,52juta ton atau naik 8% ketimbang periode yang sama 2015 lalu yang sebesar 23,58juta ton.
Meskipun ada kenaikan permintaan di dalam negeri bukan lantas bisa menggantikan penjualan ekspor yang melorot. Pemerintah mencatat ekspor batubara semester I -2106 menyusut 32% dibandingkan tahun lalu.
Dengan kondisi pasar ekspor yang lesu ini, Sekretaris Perusahaan PT ABM Investama Tbk Ade R. Satari bilang, ABM investama memasang target konservatif sepanjang 2016 yakni sama dengan tahun lalu yakni sekitar US$740juta hingga akhir tahun. Adapun produksi perusahaan juga dipatok sama dikisaran 5,7juta ton sampai 6juta ton. Hanya saja Ade tak merinci realisasi produksi hingga semester I -2016.
Ia menyebut, penurunan permintaan dari pasar ekspor seperti China dan India . Karena itu “Melihat ke depannya kami berharap penyerapan batubara dari domestik naik,” kota Ade.
Sumber: Harian Kontan, Sabtu 16 Juli 2016
Penulis: Emir Yanwardhana
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak

Tinggalkan komentar