JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut saat ini ekonomi Indonesia masuk dalam jajaran 20 negara teratas. Bahkan, Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi terbesar bila dalam 10 tahun bisa mempertahankan pertumbuhan di atas 5%.

“RI punya GDP termasuk dalam 20 ekonomi terbesar di dunia, kalau growth selalu di atas 5%, dalam 10 tahun kita sudah masuk the best size karena dari segi populasi besar, dan healthy,” kata Sri di hadapan Bos Perbankan, Selasa (8/11/2016).

Sayangnya dalam hal kemampuan pajak, Indonesia baru mencapai 12%. Dengan kemampuan pajak tersebut Indonesia sama seperti negara yang ekonominya tidak masuk dalam jajaran atas seperti kawasan Afrika. “Kita merasa masuk Liga Premier tapi ternyata dari staminanya kita sebetulnya liga kelurahan, seperempat jam sudah ngos-ngosan,” ucap dia.

Menurutnya, negara dengan ekonomi yang besar seperti Indonesia harus bisa meningkatkan kemampuan perpajakan. Salah satu yang mungkin dilakukan adalah memperbaiki basis data pajak atau tax base.

“Nah ini yang memerlukan adanya mix match, kita ingin perluasan tax base karena potensi penerimaan ada di situ,” tukasnya.

Sumber: Okezone.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

Kategori:Berita Pajak

Tag:artikel pajak, berita pajak, berita pengampunan pajak, berita tax amnesty, cara ikut pengampunan pajak, cara ikut tax amnesty, dampak tax amnesty, DPR, efek tax amnesty, ikut pengampunan pajak, ikut tax amnesty, kebijakan negara, kebijakan pajak, kebijakan pemerintah, pajak, pajak indonesia, pelaksanaan pengampunan, pelaksanaan pengampunan pajak, pelaksanaan tax amnesty, pemeriksaan, pemeriksaan pajak, pemutihan pajak, penerimaan negara, penerimaan pajak, Pengampunan pajak, repatriasi dana, repatriasi dana dari luar negeri, tarif pengampunan pajak, tarif tax amnesty, tax amnesty, update tax amnesty