Tingkat ekspor Indonesia ke Amerika Serikat bisa terpengaruh jika negara itu benar-benar menerapkan kebijakan proteksionisme. Pasalnya, Amerika merupakan salah satu pangsa pasar ekspor terbesar Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Sekjen Ikatan Alumni Amerika Serikat (Alumnas) Jimmy M. Rifai Gani dalam diskusi ‘Trump Presidency and Its Impact to Indonesia’ di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (21/1).
“Bahkan untuk ekspor non migas, Amerika Serikat merupakan mitra nomor satu Indonesia. Ini yang perlu diwaspadai,” bebernya.
Menurut Jimmy, rencana proteksionisme juga bisa mempengaruhi hubungan dagang Amerika dengan Tiongkok yang secara tidak langsung berdampak kepada negara-negara di Asia termasuk Indonesia. Belum lagi ambisi Tiongkok yang semakin besar menanamkan investasi di banyak negara, khususnya di Amerika juga bisa mempengaruhi ekonomi Indonesia.
Selain akan berpengaruh pada sistem keuangan global yang sangat tergantung pada pergerakan aliran modal atau capital flow, kebijakan The Fed yang akan tiga kali menaikkan suku bunga juga harus diwaspadai. Pasalnya, jika hal tersebut diberlakukan maka dolar-dolar Amerika yang ada di Indonesia akan kembali ke negara asalnya.
Untuk itu, Jimmy berharap, pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan Sri Mulyani dapat mengantisipasi perubahan kebijakan Amerika di bawah presiden baru Donald J. Trump.
“Sri Mulyani pasti tahu indikasi itu semua, dia harus bisa mewaspadai dengan baik. Cuma ini memang dia kelihatan optimis, tapi policy-nya bagaimana nih. Kita kan deg-degan juga,” jelas Jimmy yang juga mantan dirut PT Sarinah.
Sumber: Harian Kontan,21 Januari 2017
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak

Tinggalkan komentar