![]()
Pemerintah dianggap dalam posisi panik dalam mengejar target pajak tahun 2017. Anggapan itu muncul semenjak pemerintah mencoba menarik pajak profesi penulis.
Yang terbaru, ramai soal HP yang harus dilaporkan Direktorat Jenderal Pajak melalui Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT). Padahal, wajib pajak hanya melaporkannya saja, tidak lagi harus membayar pajak.
Sebab, barang yang telah mereka beli sudah dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) oleh negara.
Direktur Jenderal Pajak, Ken Dwijugiasteadi pun sampai geram dan mengeluarkan candaan karena polemik-polemik itu. Dia menyebut semua yang ada di dunia ini tidak perlu di pajaki.
Yang terbaru, dalam sebuah diskusi Ken melemparkan candaan kepada peserta yang hadir. Dia menyebut jika tidak hanya orang dewasa saja yang dikenakan pajak, bahkan anak kecil juga.
Secara tidak langsung Ken menyindir orang dewasa yang tidak taat pajak dan terlalu banyak berkomentar. Padahal, pajak yang mereka bayarkan, manfaatnya juga akan mereka rasakan.
“Anak kecil saja beli permen kena pajak,” ujarnya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (20/9).
Selain itu, Ken juga menyentil wajib pajak dan petugas pajak yang sering memainkan data perpajakan. Hal itu dilakukan agar mereka rendah membayar pajak.
Dia berharap kedepannya mental seperti itu bisa terkikis. Jika tidak, perpajakan Indonesia hanya akan jalan di tempat.
“Bayar pajak bukan besar kecilnya, tapi benar dan jujur,” pungkasnya.
Sumber : jawapos.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar