Herannya Sri Mulyani, Kinerja Pemerintah Kok Cuma Dilihat dari Utang

Herannya Sri Mulyani, Kinerja Pemerintah Kok Cuma Dilihat dari Utang

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pada seluruh jajarannya agar tak selamanya ‘mendewakan’ status wajar tanpa pengecualian (WTP) dalam penyusunan laporan keuangan yang akan diserahkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk diaudit.

Menurutnya, selama ini paradigma tersebut terlalu melekat, sehingga orang-orang lupa bahwa laporan keuangan yang sudah disusun dan diaudit juga memiliki banyak manfaat yang justru menjadi tujuan disusunnya laporan keuangan itu.

“Memanfaatkan laporan keuangan ini juga sangat penting. Menurut saya, selama 2004 sampai sekarang, sekitar 13 tahun, kita hanya sibuk membuat laporan keuangan mencapai status WTP. Tapi pemanfaatan laporan keuangan belum jadi topik yang sama penting dan menonjolnya,” katanya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (25/10/2017).

Padahal, dari laporan keuangan yang telah dibuat oleh pemerintah justru berisi informasi yang sangat kaya mengenai tata kelola dan bagaimana cara pemerintah mengelola sumber daya yang dimiliki. Informasi yang kaya ini menurutnya masih banyak belum dimanfaatkan.

“Laporan keuangan kita kalau dimunculkan cuma WTP, tidak ada analisanya. Apakah republik ini sudah dikelola dengan optimal. Mana daerah yang perlu diperbaiki, dalam kita kelola cashflow dana operasional pemerintahan, apakah penerimaan negara bisa memenuhi dana operasional, pertumbuhan aset, bagaimana kita kelola aset,” tutur dia.

Sama seperti halnya dengan laporan keuangan perusahaan terbuka, laporan keuangan pemerintah berisi informasi yang bisa dianalisa lebih banyak untuk memajukan kinerja pemerintah. Atas dasar itu, Sri Mulyani pun mengaku tak heran, selama ini banyak orang justru terpaku pada utang pemerintah, bukan hal lainnya yang ada di laporan keuangan itu.

This country is so rich. Makanya saya juga tidak heran bahwa orang bisa mempolitisasi hanya masalah utang. Padahal laporan keuangan itu gede banget, yang dilihat cuma utang saja. Aset tidak dilihat, penerimaan tidak, operasional pemerintah tidak dilihat. Padahal kalau dikritisi lagi, lebih banyak lagi medamnya,” sambungnya.

Untuk itu, dia mengundang para pengamat agar menganalisa lebih dalam, lewat laporan keuangan tersebut, guna memberi informasi yang lebih bermanfaat terkait apa yang harus dilakukan pemerintah ke depannya.

“Saya ingin mengundang para pengamat melihat itu supaya memperbaiki pemerintah dan pemerintahan. Itu esensi kenapa kita buat laporan keuangan ini, tidak hanya sekedar memenuhi amanat Undang-Undang,” tandasnya.

Sumber : detik.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

 



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar