2018, Investasi Diproyeksikan Meningkat

2018, Investasi Diproyeksikan Meningkat

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan nilai investasi pada 2018 meningkat hingga menjadi 400-500 trilliun rupiah seiring adanya hilirisasi industri, investasi yang masuk serta perluasan industri dan sektor agro. Niai ini meningkat dari realisasi investasi pada 2016 dan 2017 sekitar 250-300 triliun rupiah.

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Haris Munandar mengatakan kendatipun harga gas belum juga sesuai dengan harapan industri sebesar 6 dollar AS per MMBTU tetapi tidak berarti investasi akan menurun. Pasalnya, investasi bukan hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja seperti halnya energi, namun oleh beberapa faktor lainnya, seperti bahan baku dan pasar.

“Artinya, target itu bisa tercapai. Kalaupun harga gas belum juga turun tetapi bisa dikafer oleh dua faktor lainnya tadi yakni bahan baku dan pasar, sehingga tak ada yang disebut potensial loss untuk investasi,” ungkapnya dalam seminar Outlook Industri di Jakarta, Rabu (13/12).

Haris mengatakan, sejauh ini, pemerintah masih terus mencarikan cara untuk menurunkan harga gas termasuk mengurangi penerimaan negara buka pajak (PNBP). Beragam pilihan telah diajukan tetapi belum mencapai keputusan final. Agar industri bisa masuk, salah satu langkah terakhir yang bisa saja diambil ialah impor gas. Hanya saja pilihan ini belum diputuskan dan masih tetap dikaji.

Haris mengatakan pemerintah telah memasang target pertumbuhan industri sebesar 5,67 persen pada tahun depan. Karena itu, investasi harus menjadi pilar utama untuk mengejar target tersebut. Diakuinya, dalam satu dekade terakhir, pertumbuhan industri memang belum menggairahkan, tetapi dengan berbagai kebijakan yang telah digulirkan selama ini diharapkan bisa mendorong laju pertumbuhan sektor manufaktur.

Alami Deindustrialisasi

Ketua Umum Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI) Faizal Safa mengatakan dalam beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami deindustrialiasi. Hal itu bisa dilihat dari kontribusi industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional yang terus turun hingga di bawah 20 persen. Terbaru, kontribusinya hanya 17,98 persen terhadap PDB.

“Terbaru, rencana investasi di Cilegon, Banten urung dilakukan. Hal serupa juga yang terjadi Cikarang, Jawa Barat dan Bandung yang kapasitas produksinya terus turun. Industri itu terancam tutup, artinya rapor industri tidak seperti yang disampaikan, sehingga perlu diselamatkan,” tegasnya.

Kondisi yang kontra itu terang Faizal bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi RI. idealnya pertumbuhan industri itu dua-tiga kali dari pertumbuhan ekonomi nasional. Artinya, bila pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen berarti pertumbuhan industri minimal 10 persen bukan seperti saat ini yang hanya selisih sedikit dengan pertumbuhan ekonomi.

Sumber : koran-jakarta.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

 



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar