![]()
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan impor bahan baku/penolong pada periode Desember 2018 secara month-to-month (m-t-m).
Pada periode tutup tahun ini, BPS mencatat impor untuk bahan baku dan bahan penolong bagi industri mencapai US$10,99 miliar. Nilai ini lebih rendah 1,17% dibandingkan dengan periode November 2017. Meski terjadi perlambatan produk impor, BPS mencatat secara kumulatif tahunan (year-on-year/y-o-y) terjadi peningkatan impor bahan baku setara 18,88%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan produk pendukung industri yang mengalami penurunan terbesar sepanjang Desember 2017 terjadi pada mesin dan pesawat mekanik, kendaraan dan bagiannya, bahan kimia organik , plastik dan barang dari plastik, serta perangkat optik.
“Penurunan ini akan berpengaruh dalam komponen pertumbuhan ekonomi,” kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (15/1/2018).
Sedangkan produk nonmigas yang meningkat impornya selama Desember yakni kapal laut dan bangunan terapung, perhiasan dan permata, serta kapal terbang.
Secara tahunan BPS mencatat impor nonmigas pada 2017 mencapai US$132,59 miliar. Jumlah ini naik 13,41% dibandingkan dengan 2016 yang mencapai US$116,91 miliar. Dari impor ini bahan baku mendominasi impor yang mencapai 74,99% dari total impor atau senilai US$117,66 miliar.
“Nilai impor bahan baku/penolong 2017 naik 16,56% [y-o-y],” katanya.
Sumber : bisnis.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi
Tinggalkan komentar