![]()
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan dialog dengan mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI). Sri Mulyani mengungkapkan permasalahan ekonomi makro di depan ratusan mahasiswa. Uniknya, tanya jawab dilakukannya kepada mahasiswa dengan satu persatu mendatangi mereka untuk bertanya seputar pajak dan perekenomian yang lesu.
“Dalam pemerintahan itu harus mengambil pajak. Karena fungsi dari government itu menjaga kestabilan keamanan. Hal itu tak hanya melalui public mekanism tapi melalui public institution. Itulah mengapa pajak itu penting karena masyarakat punya kepentingan bersama,” kata Sri Mulyani di Auditorium Kampus FEB UI, Selasa (5/2).
Sri Mulyani menjelaskan itulah sebabnya mengapa pajak penting sebagai ujung tombak membangun negara dan demi memenuhi semua kebutuhan publik. Dia mencontohkan berbagai kebutuhan publik yang bisa dipenuhi lewat membayar pajak.
“Kalau saya punya mobil bagus, saya enggak mau dibegal makanya saya keluar rumah juga enggak mau ditabrak sama orang karena enggak ada traffic light, itu disebut mengapa harus bayar gajinya Pak polisi dan TNI. Atau saya bisa tiap hari buang sampah sekalipun saya kaya banget ,” kata Sri Mulyani.
Dia mencontohkan isu lain kepada mahasiswa di mana Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan Undang-Undang pajak dengan menurunkan dari 35 persen sampai 20 persen. Hal itu, kata Sri Mulyani, akan menimbulkan geliat bagi penisni.
“Wah pelaku bisnis senang banget. Jadi kalau pajak terlalu tinggi bisa mengerem orang produksi atau berkarya. Makanya pajak enggak boleh tinggi-tinggi,” jelasnya.
Dia juga bertanya kepada mahhasiswa satu persatu apa saja dampak dari lesunya ekonomi. Menurutnya lesunya perekonomian bisa ditangani salah satunya dari sektor pajak. Pemerintah akam memgurangi pajak ketika ekonomi sedang lesu.
“Kalau ekonomi sedang lesu itu biasanya pajak dikurangi. Atau spending dalam expenditure site. Agregat demand dalam ekonomi yang disebut demand site, dan services dibagi 4. Yakni household rumah tangga atau masyarakat, investor lewat company atau firm, eksternal yakni impor dikurangi ekspor), lalu pemerintah,” tutupnya.
Sumber : jawapos.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar