Tax Ratio dan Isu Ketimpangan Pendapatan

tax

Pertanyaan:

Dari tahun ke tahun, jumlah penerimaan pajak selalu meningkat,. Sayangnya, peningkatan ini tidak selalu diiringi peningkatan pemerataan dalam pendapatan masyarakatnya. Isu ketimpangan pendapatan selalu mengemuka setiap tahunnya. Mengapa ini bisa terjadi? Dan apa hubungan antara tax ratio dengan ketimpangan pendapatan masyarakat? Mohon penjelasannya. Terima kasih.

Bagus – Bogor

Jawaban:

Pajak merupakan pilar utama penerimaan dalam APBN. Undang – undang APBN mengamanatkan bahwa penerimaan perpajakan harus mampu memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan kemampuan dalam menghimpun pendapatan negara. Jadi wajar jika terdapat tuntutan yang mendesak agar peningkatan dalam penerimaan negara dari pajak seiring dengan kebutuhan belanja negara untuk pembangunan.

Memang benar bahwa secara nominal penerimaan pajak selalu meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya target penerimaan. Di banyak negara, tax ratio dihitung dengan membandingkan antara penerimaan pajak dengan produk domestik bruto (PDB). Manfaat tax ratio adalah untuk mengukur seberapa besar porsi penerimaan pajak dalam perekonomian nasional. Disamping itu angka tax ratio juga menunjukkan kemampuan pemerintah dalam mengumpulkan penerimaan negara dari aktivitas perekonomian yang ada.

Penerimaan negara yang besar sudah tentu membuat pemerintah dapat menyelenggarakan fungsi manajemen pemerintahannya dengan begitu leluasa. Dengan begitu pencapaian tujuan – tujuan pembangunan yang telah direncanakan untuk kesejahteraan rakyat akan semakin mudah direalisasikan.
Selain tax ratio di atas, ada indikator lain yang sering digunakan untuk mengukur seberapa besar distribusi pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Distribusi pendapatan nasional merupakan unsur penting untuk mengetahui tinggi atau rendahnya kesejahteraan atau kemakmuran suatu negara. Dalam hal ini, indikator lain yang dipakai tersebut adalah koefisien gini atau gini ratio.

Gini ratio berfungsi untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di masyarakat. Semakin tinggi atau besar indeks gini, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya (distribusi pendapatannya tidak merata). Sebaliknya, semakin kecil indeks gini semakin rendah tingkat ketidakmerataannya (distribusi pendapatannya semakin merata).

Terdapat dua pola keterkaitan antara tax ratio dengan gini ratio. Di satu sisi, pajak merupakan produk kebijakan pemerintah yang berfungsi sebagai instrumen untuk mengatur perekonomian (fungsi regulerend). Dalam hal ini, hubungan antara penerimaan pajak dengan distribusi pendapatan adalah langsung. Di sisi lain, sebagai pengisi pundi – pundi kas negara (fungsi budgeter) keterkaitan antara penerimaan pajak dengan distribusi pendapatan bersifak tidak langsung. Perlu peran manajemen pemerintahan secara umum dalam bentuk pengelolaan APBN yang berdampak pada pemerataan pendapatan masyarakat.

Disadari bahwa fungsi pajak sebagai instrumen mengatur perekonomian tidak sepenuhnya mampu mengatasi terjadinya ketimpangan pendapatan di masyarakat mengingat masih terdapat kondisi – kondisi sebagai berikut: (a) angka tax ratio belum mencerminkan kondisi ideal karena masih menyimpan sejumlah besar potensi pajak yang belum tergali di masyarakat, (b) tingkat kepatuhan perpajakan rendah yang menunjukkan masyarakat belum sepenuhnya sadar akan kewajiban membayar pajak, dan (c) masih ada upaya – upaya penghindaran pajak secara melawan hukum yang dibuktikan dengan kasus-kasus pidana perpajakan yang berhasil diungkap.

Kondisi di atas telah menyebabkan fungsi pajak sebagai instrumen pengatur perekonomian tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dengan demikian, cara yang lebih efektif untuk mengatasi ketimpangan pendapatan di masyarakat adalah melalui fungsi manajemen pemerintahan secara umum dengan mengoptimalkan pengelolaan APBN untuk kepentingan masyarakat. Demikian.

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar