Investor Asing Mulai Rambah Tanah Makam

nirvanaJAKARTA. Bisnis pemakanan mewah sudah bukan lagi mainan para pengembang domestik. Investor asing pun mulai kepincut berinvestasi di tempat peristirahatan terakhir tersebut.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani sudah menerima minat investasi dari investor asing di bisnis tanah mewah. Si investor ini berminat membenamkan modal US$ 20 juta atau setara Rp 270 miliar untuk mengembangkan lahan pemakaman seluas 75 hektare (ha). “Ada salah satu investor asing yang akan bekerjasama dengan mitra lokal untuk menanamkan modal pada usaha tersebut,” kata Franky, Jumat (27/11).

Rupanya, investor asing tersebut adalah Nirvana Asia Ltd. Perusahaan yang berbasis di Hong Kong ini masuk melalui PT Nirvana Memorial Nusantara dengan cara mengakuisisi 70% saham bernilai US$ 1,3 juta atau setara Rp 17,5 miliar. Perusahaan ini telah mengakuisisi lahan seluas 75 hektare (ha) di Desa Bingkawan, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Rencananya, Nirvana akan menjadikan lahan tersebut sebagai usaha bisnis tempat pemakaman. Perusahaan ini bakal memulai proses penjualan awal tahun depan.

Rupanya, Medan merupakan lokasi ketiga Nirvana Asia dalam mengembangkan jasa tersebut di pasar Indonesia. Perusahaan ini sudah termasuk ke bisnis tanah kuburan mewah di pasar lokal sejak 2003 di Karawang. Lantas berlanjut ke Tangerang pada 2014.

Perusahaan ini sengaja memilih Medan lantaran sebagai kota ketiga terbesar di Indonesia. Selain itu, di kota tersebut banyak terdapat masyarakat etnis Tionghoa.

Tempat Makam Mewah di Indonesia

Nama Pengembang Luas
San Diego Hills Memorial Parks Lippo Karawaci 500 ha
Al Azhar Memorial Garden Yayasan Pesantren Islam Al Azhar 25 ha
Taman Kenangan Lestari PT Alam Hijau Lestari Dan Nv Multi Corporation Berhad (Malaysia) 32 ha
Taman Memorial Graha Sentosa PT Permata Bumi Kencana (Artha Graham) 200 ha

Sumber: Riset KONTAN

Bisa buat ajang nikah

Menurut Dato Hon Kong Kong, Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Nirvana Asia Ltd, pihaknya bakal terus mengembangkan bisnis jasa dan layanan pemakaman di Negara asia lantaran permintaan bisnis ini terus tumbuh. “Ke depan, kami akan memperkuat operasional dan secara aktif memperluas ke pasar baru,” katanya.

Pemerintah sendiri, menurut Franky, bakal membuat kepastian soal bidang usaha pemakaman ini. Maklum, hingga kini, bisnis pemakaman belum punya naungan bisnis yang jelas; masuk sektor properti atau yang lain.

Kepastian bidang ini memang diperlukan agar bisa menjadi panduan bagi investor yang ingin masuk di bisnis pemakaman di tanah air. Yang jelas, saat ini sektor pemakaman terbagi dua, yakni jasa pemakaman dan lahan pemakaman.

Nah, masuknya investor asing ini bakal menambah lagi daftar pemain di bisnis pemakaman. Pemain kawakan di bisnis ini tak lain Lippo Karawaci lewat lahan San Diego Hills Memorial Parks and Funeral Homes.

Berdasarkan catatan KONTAN, pengembang ini punya lahan pemakaman seluas 500 hektare di Karawang. Di dalamnya juga terdapat fasilitas komersial berupa restoran, toko, jogging track, kolam renang, serta gedung serba guna dan padang rumput untuk acara pernikahan.

Ada lagi Al-Azhar Memorial Garden yang juga terdapat di Karawang. Tanah makam kelolaan Al-Azhar ini punya total luas 25 hektare di Karawang. Tanah makam ini sanggup menampung 30.000 kavling.

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar