Daya Beli Masyarakat Turun, Inflasi Inti Melemah

MESKI secara keseluruhan deflasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masih terjadi inflasi inti pada April 2016 sebesar 0,15%. Inflasi inti tercatat menurun sejak Februari 2016 sebesar 0,31% menjadi 0,21% pada Maret 2016. Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih bilang, penurunan inflasi inti lantaran penurunan volume permintaan barang-barang nonbahan makanan. Sebab tren penjualan ritel nonmakanan kini melemah. “Faktor turunnya penjualan tercermin dari volume pembelian masyarakat,” katanya, Senin (2/5). Namun, penurunan inflasi inti ini terkompensasi penguatan nilai rupiah sejak awal tahun.

Ekonom Maybank Juniman mengatakan, masih terjadi inflasi inti karena permintaaan konsumsi masyarakat belum terlalu kuat. “Konsumen masih wait and see untuk meningkatkan permintaan mereka,” katanya. Menurutnya permintaan masyarakat baru akan meningkat pada bulan Mei ini untuk mempersiapkan kebutuhan  menjelang musim puasa dan lebaran. Dia juga memperkirakan permintaan masyarakat meningkat setelah pemerintah meningkatkan batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) pada Juni nanti. Penurunan inflasi inti ini tidak sejalan dengan langkah pemerintah dan Bank Indonesia untuk menaikkan daya beli masyarakat dan mendorong kredit perbankan.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar