JAKARTA – Mulai hari ini (31/5), perbankan wajib melaporkan data transaksi kartu kredit kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Pelaporan data dilakukan saban bulan.
Setidaknya ada 13 data yang minimla harus dilaporkan. Antara lain, nomor rekening kartu kredit, nomor pokok wajib pajak (NPWP), pemilik kartu, rincian transaksi dan pagu kredit.
Tak ayal, para nasabah kartu kredit pun gundah gulana. Meskipun baru resmi berlaku per 31 Mei 2016, sebagian besar nasabah sudah menahan nafsu belanja melalui kartu kredit. Alhasil, volume maupun nilai transaksi kartu kredit sudah menurun di sepanjang April 2016 lalu.
Mengacu catatan Bank Indonesia (BI), volume transaksi kartu kredit turun menjadi 23,76 juta kali disepanjang April 2016. Angka ini susut 8% ketimbang bulan sebelumnya yang sebanyak 25,84 juta kali.
Pun nilai transaksi turun 8,33% menjadi Rp 22,14 triliun per April 2016. Di sepanjang Maret, nilai transaksi mencapai Rp 24,77 triliun.
Kepal Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Eni V. Pangabean menilai, rencana DJP mengintip data kartu kredit berimbas besar terhadap nasabah kartu kredit segmen premium. Pemegang kartu kredit dengan plafon Rp 40 juta hingga Rp 100 juta disinyalir mulai mengurangi pembayaran menggunakan kartu kredit. “Mereka merasa kaget, sehingga tahan diri untuk belanja,” kata Eni, Senin (30/5).
Kendati menurunkan transaksi, regulator dan para bankir memperkirakan, kekhawatiran nasabah tersebut hanya bersifat sementara. Sebab, jumlah nasabah kartu kredit nasabah tajir berkontribusi 40% terhadap total bisnis kartu kredit.
Sementara, pemegang kartu kredit kelas menengah mendominasi dengan menyumbang porsi 60%. “BI memprediksi volume dan nilai kartu kredit akan tumbuh 10% pada semester II 2016,” kata Eni.
Sejumlah momentum hari raya semisal Ramadan, Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, dan hari libur akan memulihkan selera nasabah menggesek kartu kredit.
“Transaksi akan turun karena orang mengalihkan penggunaan kartu kredit ke kartu debit,” jelas Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Achmad Baequeni. Meski turun, BNI optimistis bisa mengejar target pertumbuhan jumlah kartu kredit sebesar 9% di tahun ini lewat berbagai strategi.
“Semoga ini reaksi sesaat, karena tren penutupan kartu kredit BCA sudah menurun,” ujar Kepala Divisi Kartu Kredit Bank Central Asia (BCA) Santoso.
Berdasarkan PMK 39/PMK.03/2016: 23 bank dan lembaga kartu kredit wajib melaporkan data transaksi kartu kredit. Data yang dilaporkan:
- Nama Bank
- Nomor rekening kartu kredit
- ID merchant
- Nama merchant
- Nama pemilik kartu
- Alamat pemilik kartu
- NIK/Nomor paspor pemilik kartu
- NPWP pemilik kartu
- Bulan tagihan
- Tanggal transaksi
- Rincian transaksi
- Nilai transaksi
- Pagu kredit
Mereka wajib lapor data dari billing statement secara bulanan. Pelaporan pertama dilakukan paling lambat 31 Mei.
Transaksi Kartu Kredit
| Periode | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | 2015 | 2016 April | |
| Tunai | Volume | 4.048.637 | 3.614.669 | 3.402.550 | 3.776.843 | 6.606.573 | 2.435.131 |
| Nilai | 4.441.568 | 4.281.751 | 4.342.593 | 4.879.942 | 7.401.964 | 2.646.109 | |
| Belanja | Volume | 205.303.560 | 217.965.183 | 235.695.969 | 250.543.218 | 274.719.267 | 95.250.839 |
| Nilai | 178.160.763 | 197.558.985 | 219.026.984 | 250.177.515 | 273.141.967 | 89.359.333 | |
| Total | Volume | 209.352.197 | 221.579.851 | 239.098.519 | 254.320.061 | 281.325.840 | 97.685.970 |
| Nilai | 182.602.331 | 201.840.736 | 223.369.577 | 255.057.458 | 280.543.930 | 92.005.442 | |
Jumlah Kartu Kredit Beredar
| Periode | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | 2015 | 2016 April |
| Kartu Kredit | 14.785.382 | 14.817.168 | 15.091.684 | 16.043.347 | 16.863.842 | 16.896.126 |
Sumber: Kontan, Selasa 31 Mei 2016
Penulis: Nina Dwiantika
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar