
Jakarta – Terkait upaya sejumlah bank di Singapura yang disinyalir melakukan “penjegalan” atas program pengampunan pajak (tax amnesty), menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani tidak akan berhasil karena sudah banyak pengusaha yang sudah memberikan sinyal ingin ikut repatriasi.
“Respon pengampunan pajak positif, tak ada yang keberatan, kecuali hanya pihak yang menggugat. Apindo siap bersama pemerintah hadapi gugatan tersebut. Beberapa hari ini kami sibuk jawab pertanyaan tata cara pelaporan, ini bukti kesadaran, rasa nasionalisme dan patriotisme. Sehingga kami optimis upaya penjegalan pajak baik dari dalam maupun luar akan gagal,” tegas Hariyadi dalam pembukaan sosialisasi tax amnesty di Jakarta, Kamis (21/7).
Seperti diketahui, bukan hanya memberikan kemudahan dalam pembayaran pajak, perbankan Singapura juga berniat membuka kawasan tax haven baru di Taiwan untuk menjaga dana milik warga Indonesia tidak pergi ke Indonesia.
Kabar mengenai kekhawatiran Singapura juga dikatakan oleh Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani. Menurutnya, untuk menahan pindahnya dana dari Singapura ke Indonesia, pemerintah negeri singa itu menawarkan insentif kepada Warga Negara Indonesia. Dengan harapan, tidak ada perpindahan dana atau aset.
Insentif tersebut adalah berupa membayarkan tarif uang tebusan atas harta yang ingin dideklarasikan. Dengan perhitungan, untuk periode tiga bulan pertama, tarif uang tebusan atas harga deklarasi luar negeri sebesar 4 persen.
Hariyadi mengatakan saat ini warga Indonesia yang banyak menyimpan dana di luar negeri sudah pintar. Dengan sejumlah instrumen dan kemudahan yang diberikan melalui tax amnesty, mereka akan memilih untuk memulangkan dana di dalam negeri ketimbang negara lain di kawasan tax haven. Apalagi negara-negara tersebut sebenarnya hanya memiliki portfolio tanpa ada pembangunan infrastruktur secara riil.
Sedangkan saat dana ini masuk ke Indonesia dan dipergunakan untuk pembangunan nasional, maka imbal hasil dana tersebut pun akan lebih besar. Hal itu sejalan dengan momentum pembangunan infrastruktur di Indonesia yang tengah tinggi-tingginya bukan hanya di perkotaan tapi juga daerah-daerah luar Jawa.
“Dulu saat orang ingin balik bawa uang masih susah karena mereka tidak diberikan jalan untuk mengembangkan uangnya. Tapi, sekarang banyak instrumen yang bisa digunakan untuk menampung dana ini,” kata Hariyadi.
Sumber : pengampunanpajak.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Pengampunan pajak
Tinggalkan komentar