JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Meski sosialisasi program pengampunan pajak sudah gencar dilakukan, perolehan dana dari amnesti pajak (tax amnesty) berjalan lambat. Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pencapaian uang tebusan, jumlah harta deklarasi, hingga repatriasi dari program yang akan berlangsung sembilan bulan tersebut sangat minim.
“Setiap hari naiknya setengah triliun rupiah, ini tidak cukup,’’ ungkap Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam Memperingati 39 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/8).
Mantan Managing Director Bank Dunia itu menuturkan, para pengusaha yang menghadiri acara sosialisasi amnesti pajak, selalu membeludak. Bahkan, pernah mencapai 10 ribu orang, pada saat acara sosialisasi oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pekan lalu. Namun, dari jumlah tersebut, yang mendaftar untuk mengikuti program pengampunan pajak baru 1.300 orang.
“Sosialisasi yang dihadiri Presiden mencapai jumlah peserta 10 ribu orang, tapi yang ikut amnesti pajak sampai sekarang baru 1.300 orang. Harusnya kan bisa terlihat dari data sosialisasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga sempat menyindir perusahaan efek maupun manajer investasi yang ditunjuk sebagai pintu gerbang (gateway) penampung dana. Dia menekankan, perusahaan efek dan manajer investasi, harus mampu mendulang dana hasil repatriasi dari program pengampunan pajak dalam jumlah puluhan triliun rupiah. “Saya akan merasa senang bila gateway ketemu saya dan bilang bahwa Anda sudah mendapatkan sekian banyak partisipan tax amnesty, dengan sekian puluh triliun rupiah dana repatriasi yang Anda kelola. Kalau cuma triliunan rupiah, jangan ketemu saya, bukan kelas Anda. Apalagi kalau cuma miliaran rupiah, bukan kelas saya dan kelas Anda,” tegasnya.
Sri Mulyani menuturkan, pemerintah sudah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) bagi manajer investasi dan perusahaan efek yang menjadi pintu gerbang penampung dana repatriasi amnesti pajak. Karena itu, pihaknya berharap kedua pihak tersebut bersedia membantu menjaring investor untuk mengikuti program pengampunan pajak. “Sebagai gerbang penampung dana repatriasi, tolong bantu dengan hasil yang terbaik. Apalagi kalau Anda (manajer investasi dan perusahaan efek, red) bisa menjaring investor ikut tax amnesty, saya mau lihat dananya di dashboard saya. Pasti I’m very happy,” katanya.
Meski begitu, Sri Mulyani menyatakan apresiasinya terhadap sejumlah pihak yang telah membantu sosialisasi amnesti pajak tersebut, termasuk para pelaku pasar modal. Dia juga mengaku senang dengan sudah mulai banyaknya deklarasi harta di dalam dan luar negeri yang dilakukan para wajib pajak. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan adanya kepercayaan dari masyarakat kepada pemerintah. “Makanya kita ingin mengelola kepercayaan publik ini. Kita mau sumber dana di luar negeri dibawa masuk ke Indonesia untuk menjadi sumber pendanaan bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia,”ungkapnya.
Karena itu, Sri Mulyani menuturkan, pemerintah cukup terbuka menerima masukan, kritik dan saran atas beberapa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait amnesti pajak. “Saya baru dua minggu jadi Menkeu, pastinya masih harus ada yang terus disempurnakan. Kalau mau memberi masukan, misalnya PMK tidak jelas, kurang ini itu, bisa revisi PMK. Tapi untuk UU yang sudah diketok, tidak bisa,” imbuhnya.
Sumber: http://www.pengampunanpajak.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Pengampunan pajak
Tinggalkan komentar