
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan penjualan eceran pada Oktober 2016 melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Hasil survei penjualan eceran yang dilakukan BI menunjukkan, penjualan eceran Oktober 2016 diperkirakan tumbuh 5,2% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini lebih rendah dari bulan sebelumnya tumbuh 6,5% disbanding September 2015.
Perlambatan penjualan eceran terjadi pada kelompok makanan. Hasil survei itu memperkirakan, penjualan kelompok makanan pada Oktober 2016 tumbuh 4,2% dari periode yang sama 2015. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan September 2016 yang sebesar 7,8%.
Sementara itu, penjualan kelompok nonmakanan justru meningkat. Hasil survei BI menunjukkan penjualan kelompok nonmakanan diperkirakan tumbuh 6,8%, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,8%.
Survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada Desember 2016 bakal meningkat. Indikasi ini terlihat dari indeks ekspetasi harga umum (IEH) tiga bulan mendatang yang naik 11,8 poin menjadi 134,3.
Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang (Maret 2017) diperkirakan tidak jauh berbeda dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercermin dari IEH enam bulan mendatang sebesar 132,3 relatif sama dibandingkan posisi 132,4 pada bulan sebelumnya. “Namun seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat menjelang natal dan tahun baru, responden memperkirakan penjualan eceran Desember akan meningkat,” kata Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI yang dikutip dari keterangan resminya, Rabu (9/11).
Hal tersebut tercermin pada indeks ekspektasi penjualan (IEP) tiga bulan mendatang yang naik 11,4 poin menjadi 138,9 dibanding bulan sebelumnya. Sementara IEP enam bulan mendatang lebih rendah 8,9 poin menjadi 127,1 dibanding bulan sebelumnya.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual bilang, penurunan penjualan ini terjadi karena faktor musiman, yaitu biasanya penjualan eceran menurun setelah momentum Idul Adha, terutama penjualan makanan. “Tapi nanti dengan stabilnya rupiah dan mungkin pembelian alat rumah tangga meningkat, pembelian barang yang tahan lama ikut meningkat,” katanya.
Penulis : Adinda Ade Mustami
Sumber : Harian Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi
Tinggalkan komentar