Lebih Waspada Masuki Tahun 2017

a0538-tax2bamnesti

JAKARTA. Prospek bisnis dan ekonomi tahun depan berpeluang membaik dibandingkan tahun ini. Namun, potensi meningkatnya suhu politik dalam negeri, ketidakpastian global, serta lemahnya daya prospek tersebut.

Kesimpulan tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh KONTAN. Survei ini melibatkan 28 pucuk pemimpin korporasi atau chief executive officer (CEO) perusahaan besar dari berbagai bidang industri di Tanah Air.

Nah, skor secara keseluruhan dari berbagai bidang yang disurvei KONTAN ada pada level 3-16 poin. Sebagai catatan, angka dibawah 3 menunjukkan level pesimistis. Sementara angka di atas 3 menunjukkan posisi optimistis.

Sebagian besar pucuk pimpinan perusahaan menilai, kondisi ekonomi makro dalam negeri akan membaik. Mereka juga yakin, berbagai kebijakan pemerintah dan belanja anggaran negara bisa memompa roda pertumbuhan ekonom domestik.

Apalagi pemerintah ttelah mengeluarkan beragam paket kebijakan, seperti amnesti pajak. Tak heran, sejumlah CEO perusahaan besar di Tanah Air memberi skor 5 atau sangat optimistis terhadap kondisi makro ekonomi.

Optimisme tersebut tidak terlepas dari kepercayaan mereka bahwa pemerintah akan menggunakan anggaran belanja tepat sasaran. Misalnya untuk membiayai proyek infrastruktur. Berbagai proyek infrastruktur ini berpeluang menjadi lokomotif pertumbuhna ekonomi dalam negeri, sehingga berjalan lebih kencang pada tahun depan.

Meskipun demikian, sejumlah responden melihat beberapa tantangan yang mengadang laju bisnis dan ekonomi tahun depan. Salah satu yang masih mereka sorot adalah pelemahan daya beli masyarakat yang belum pulih.

Ihwal daya beli masyarakat, misalnya, sebagaian besar (CEO) perusahaan itu masih melihat daya beli masyarakat masih lemah. Situasi ini melanjutkan tren yang sudah terjadi dalam dua tahun terakhir. “Situasinya cenderung stagnan,” kata Franciscus Welirang, Kepala Divisi Bogasari Flours Mills, kepada KONTAN, kemarin.

Cenderung hati-hati

Selain daya beli para CEO yang di survei KONTAN juga mencemaskan potensi naiknya suhu politik dalam negeri. Maklum, tahun depan Indonesia menggelar pemilihan kepala daerah di wilayah utama, termasuk DKI Jakarta. Perhelatan ini berpeluang memanaskan suhu politik dan memicu ketidakpastian.

Faktor lain yang dicemaskan para CEO adalah ketidakpastian ekonomi global, setelah Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat. Trump di prediksikan bakal membuat kebijakan protektif.

Dengan berbagai tantangan tersebut, para pembisnis dan petinggi perusahaan cenderung berhati-hati dalam berekspansi tahun depan. Mukiat Sutikno, CEO Hyundai Motor Indonesia, menyatakan perkembangan situasi tahun depan menjadi pertimbangan utama sebelum menggelar ekspansi. “Kami wait and see,” kata dia, pekan lalu.

Sumber: Harian Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar