Dongkrak Kinerja dengan Sasar Pasar Ekspor Baru

a0538-tax2bamnesti

JAKARTA. Pemerintah terus mencari strategi menggenjot kinerja ekspor. Ditengah perlambatan ekonomi dunia serta ancaman bubarnya perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP), pemerintah optimis bisa meraup peluang kenaikan ekspor tahun ini.

Materi perdagangan Enggaristo Lukita mengatakan, di tengah lesunya ekonomi dunia, pemerintah ingin ada upaya perbaikan. “presiden menekankan kepada kami agar mencari trobosan baru di tengah kelesuan, “katany , Rabu (4/1).

Menurut enggartiasto, ada tiga hal yang akan ditempuh agar kinerja ekspor nasional tetap tumbuh. Pertama, membuka ekspor pasar baru, antara lain Afrika, India, Pakistan, Srilanka, Amerika Latin, Rusia serta negara pecahan Uni Soviet. Kerenggangan antara Amerika Serikat dan Rusia juga potensial dimanfaatkan Indonesia untuk masuk dan menjalin kerja sama dagang. Nah, untuk menembus pasar baru ini, Kemdag meminta masukan dari pengusaha agar lebih tepat sasaran dan produk yang dijanjikan sesuai kebutuhan.

Kedua,pemerintah juga tetap mempertahankan pasar tradisional yang sudah ada, seperti Eropa, AS,China, dan Jepang. Ketiga, memanfaatkan besarnya pasar domestic.

Pakai instrumen WTO

Selain itu, opemerintah akan memanfaatkan instrumen yang dilegalkan dalam world trade organization (WTO). Salah satunya adalah countervailing duties (CVD), yakni kebijakan pungutan tambahan terhadap produk impor dari negara tertentu seperti yang diterapkan di india. “pasar domestik kita juga, industri dalam negri menjadi prioritas,” kata enggartiasto.

Pemerintah juga akan aktif memanfaatkan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan atase perdagangan (Atdag) sebagai market intelligence di tiap negara perwakilan. Sehingga pemasaran produk tak terpaku pada promosi perdagangan.

Tahun 2016, pemerintah memproyeksikan kinerja ekspor non migas akan mencapai US$ 129 miliar. Dengan berbagai strategi ini, pemerintah optimis tahun ini ekspor bakal tumbuh sekitar 5,6%.

Direktur jendral pengembangan ekspor impor nasional kemdag Arlinda menambahkan, saat ini  kemdag tengah memetakan dan berdiskusi dengan pelaku usaha terkait produk potensial yang sedang dibutuhkan oleh negara-negara di dunia.

Untuk menembus pasar baru, kemdag akan berkolaborasi dengan ditjen perundingan perdagangan internasional. “CPO pasar ke india sudah besar, kami akan dorong untuk dapat masuk ke Afrika,” kata Arlinda.

Dirjen perundingan perdaganagn internasional Imam Pambagyo bilang, kemajuan positif dalam perundingan perdagangan dengan pasar baru sudah terlihat.  Contohnya perundingan perjanjian perdagangan dengan chili dan peru yang sempat terhenti bergulir lagi tahun ini.

 

10 Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Indonesia

Nama Negara Nilai Ekspor
Jan-Nov 2015 Jan-Nov 2016
Amerika US$  13,98 miliar US$  14,22 miliar
China US$  12,03 miliar US$  13,23 miliar
Jepang US$  11,91 miliar US$  11,96 miliar
India US$  10,72 miliar US$  9,00 miliar
Singapura US$  7,99 miliar US$  7,98 miliar
Malaysia US$  5,74 miliar US$  5,37 miliar
Korea Selatan US$  5,00 miliar US$  4,72 miliar
Thailand US$  4,27 miliar US$  4,21 miliar
Belanda US$  3,10 miliar US$  2,83 miliar
Jerman US$  2,43 miliar US$  2,39 miliar

 

Komoditas Ekspor Non Migas Indonesia

Golongan barang Nilai Ekspor
Jan-Nov 2015 Jan-Nov 2016
Lemak & minyak hewan/ nabati US$  17,03 miliar US$  16,04 miliar
Bahan bakar mineral US$  14,09 miliar US$  13,05 miliar
Mesin/ peralatan listrik US$  7,89 miliar US$  7,48 miliar
Perhiasan/permata US$  5,23 miliar US$  6,08 miliar
Pakaian jadi bukan rajutan US$  3,58 miliar US$  3,50 miliar
Bijih, kerak dan abu logam US$  2,89 miliar US$  3,12 miliar
Kopi, the dan rempah US$  2,05 miliar US$  1,68 miliar
Besi dan baja US$  1,10 miliar US$  1,60 miliar
Timah US$  1,14 miliar US$  987,9 miliar
Kapal laut US$  342,3 miliar US$  476,9 miliar

Penulis : Handoyo

Sumber : Harian Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar