JAKARTA. Ekspor mobil tahun ini diproyeksikan sulit untuk tancap gas. Merujuk proyeksi ekspor dari gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindo), ekspor mobil tahun ini diperkirakan stagnan.
Sebab, menurut Yohannes Nangoi, Keteu Umum Gakindo, kelesuan permintaan mobil di pasar ekspor akibat ekonomi dunia masih lemah seperti tahun lalu. “market ekspor mobil Indonesia tahun ini 200.000 unit, sama seperti tahun lalu. sebab, permintaan dari pasar dunia memang segitu, ” Kata Yohannes kepada KONTAN, senin (16?1).
saat ini, kata Yohanes, Indonesia lebih banyak memproduksi dan mengekspor mobil multi purpose vehicle (MPV). padahal, pasar terbesar mobil jenis ini justru di Indonesia. “Thailand kuat di pasar ekspor karena yang lebih banyak mereka produksi sedan, yang memang paling banyak diminta pasar global,”kata Yohannes.
Sebagai gambaran, tahun lalu ekspor mobil PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), sekitar 169.000 unit. Angka itu turun 5% ketimbang tahun sebelumnya.
selama ini TMMIN merupakan eksportir terbesar mobil dari Indonesia. “Permintaan Timur Tengah turun karena harga minyak dunia turun. Penurunan bukan karena perubahan selera pasar, tapi karena situasi ekonomi, “kata Warih Andang Tjahjono, VP TMMIN usai peluncuran Toyota Innova Venturer dan All New Corolla Altis di Jakarta, Senin (16/1).
Untuk menahan kejatuhan ekspor, tahun ini TMMIN akan menjelajahi pasar ekspor baru. “kami melihat potensi pasar Filipina, Afrika Utara dan Vietnam, “kata warih.
Menurut Warih, Asia saat ini menjadi peluang besar untuk pasar ekspor mobil ketimbang kawasan lainnya. TMMIN mengandalkan ekspor mobil sport utility vehicle (SUV) Fortuner, MPV Innova, serta city car Yaris untuk membanjiri pasar ekspor.
selain mengincar potensi tujuan ekspor baru, TMMIN akan menambah pilihan mobil baru yang akan di ekspor mulai kuartal IV-2016. “Akhir tahun ini kami akan mengekspor Innova Venturer sebannyak 500 unit per bulan ke ASEAN. Dalam CBU (utuh) dan CKD (terurau),”kata Warih.
Dengan bertambahnya pilihan produk baru untuk mengekspor tersebut, Warih berharap bisa memperbesar pasar ekspor 5% tahun ini. tahap awal, TMMIN akan memproduksi Venturer sebanyak 400 unit per bulan. “kami akan evaluasi dalam tiga bulan, setelah itu produksinya ditingkatkan,”kata warih.
selain Toyota, Hyundai juga optimis bisa ekspor mobil H1 ke sejumlah negara tahun ini. “tahun ini kami membidik ekspor 2.500 unit ke Thailand, Bhutan, dan brunei,”kata Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Indonesia ke pada KONTAN.
Idamkan Patimban.
Untuk mendukung ekspor, Warih mendukung pembangunan pelabuhan patimban di subang. ia menilai, jarak nya yang dekat dengan pusat produksi TMMIN akan mendukung kinerja ekspor.
menurutnya, salah satu pilar daya saing ekspor adalah logistik. “tak hanya logistic cost, juga sisi logistic delivery time. Jika pengiriman tepat waktu, kesempatan ekspor makin tinggi, “kata Warih.
Penulis : Pamela Sarnia
Sumber : Kontan , selasa 17 januari 2017
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi

Tinggalkan komentar