Bank Besar Masuk Modal Ventura

bank

JAKARTA. Booming perusahaan rintisan (startup) memikat perbankan. Saat keran kredit sedang seret, sejumlah bank besar melirik peluang pendanaan bisnis rintisan melalui modal ventura.

Setelah Bank Mandiri mendirikan perusahaan ventura bernama Mandiri Capital Indonesia (MCI) pada awal tahun 2016, kini giliran Bank Central Asia (BCA) menempuh cara serupa. BCA pada 25 Januari 2017 resmi mendirikan PT Central Capital Ventura (CCV) dengan modal disetor senilai sekitar Rp 200 miliar.

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA mengatakan pada tahun ini BCA akan memantau ketat bisnis modal ventura miliknya. “Kalau positif dan bagus, bisa saja nanti dilakukan penambahan modal,” kata Jahja, Senin (30/1).

CCV akan melakukan investasi dan berkolaborasi dengan perusahaan financial technology (fintech). Tidak hanya bagi BCA, perusahaan modal ventura ini akan mendukung ekosistem layanan keuangan anak usaha BCA yang lain.

Bank Mandiri, sebagai bank besar pertama di bisnis ventura, bakal menggenjot kinerja Mandiri Capital dengan menyuntik modal tambahan. Pahala Nugraha Mansury, Direktur Keuangan dan Tresuri Bank Mandiri mengatakan, tahun ini MCI akan disuntik modal segar lagi sekitar Rp 200 miliar.

Eddi Danusaputro, Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia, menambahkan, dana itu akan digunakan untuk penyertaan modal di sejumlah perusahaan startup fintech. “Saat ini tren digitalisasi industri keuangan semakin meningkat sehingga peran Mandiri Capital dalam mendorong inovasi Mandiri Group semakin penting,” kata Eddi.

Tahun lalu, Mandiri Capital sudah menginvestasikan sekitar Rp 210 miliar di sejumlah startup fintech. Fokusnya adalah perusahaan jasa pembayaran (payment) serta pembiayaan (lending).

Selain dua bank itu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI) juga akan merambah masuk ke bisnis modal ventura. “Saat ini BRI sedang mengkaji pendirian perusahaan modal ventura,” ujar Hari Siaga, Sekretaris Perusahaan BRI.

Direktur Perencanaan dan Operasional BNI Bob T Ananta menyatakan, BNI akan mendirikan perusahaan modal ventura tahun ini. Tujuan BNI masuk ke bisnis tersebut untuk mengantisipasi keberadaan fintech. “Dua skema sedang dikaji, yakni membentuk sendiri atau mencari partner. Namun modalnya belum ditentukan,” kata Bob.

Peluang bisnis modal ventura memang besar dan terus tumbuh. Menurut catatan ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia Jefri R Sirait, pertumbuhan industri berpotensi mencapai dua digit tahun ini, seiring dengan tren startup fintech dan segmen UKM. Namun bank harus cermat menyiapkan antisipasi risikonya. Sebab bisnis rintisan haus akan modal dan belum tentu untung.

Sumber : Kontan, Selasa 31 Jan 2017

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar