JAKARTA. Kekuatan promosi perdagangan, investasi dan pariwisata Indonesia masih lemah. Indonesia jauh tertinggal dibandingkan Negara lainnya di Asia.

Untuk sektor perdagangan dan investasi misalnya, branding power Indonesia mendapatkan skor 5,2. Nilai itu jauh di bawah Singapura dan Thailand yang masing-masing mendapat nilai 9,4 dan 8,6. “Untuk perdagangan dan investasi, posisi Indonesia hanya 6,4, sementara Singapura hamper 10”  ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas di Istana Presiden, Jumat (3/2).

Begitu pun  dengan sektor pariwisata. Branding power Indonesia   hanya 5,2. Angka ini jauh di bawah Thailand yang mencapai 9,4 dan mampu menjadi pemimpin Asia dalam hal promosi pariwisata.

Jokowi pun meminta para menteri  untuk segera memperbaiki kekuatan promosi dan pencitraan Indonesia di tiga sektor tersebut agar negeri ini memiliki daya saing dengan Negara lain. Jokowi juga meminta kementerian dan lembaga saling berkolaborasi dalam membangun citra.

Saat ini, kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan BKPM memiliki tema masing-masing dan tidak seragam. “tidak boleh jalan sendiri, supaya terintegrasi dan berdampak konkrit,’ katanya.

Sumber: Kontan, Sabtu, 4 Februari 2017.

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

Kategori:Berita Ekonomi

Tag:artikel pajak, berita pajak, berita pengampunan pajak, berita tax amnesty, cara ikut pengampunan pajak, cara ikut tax amnesty, dampak tax amnesty, DPR, efek tax amnesty, ikut pengampunan pajak, ikut tax amnesty, kebijakan negara, kebijakan pajak, kebijakan pemerintah, pajak, pajak indonesia, pelaksanaan pengampunan, pelaksanaan pengampunan pajak, pelaksanaan tax amnesty, pemeriksaan, pemeriksaan pajak, pemutihan pajak, penerimaan negara, penerimaan pajak, Pengampunan pajak, repatriasi dana, repatriasi dana dari luar negeri, tarif pengampunan pajak, tarif tax amnesty, tax amnesty, update tax amnesty