Cuaca Buruk Kerek Biaya Logistik

logistik_2

Biaya logistik meningkat hingga 20% jika terjadi banjir dan cuaca buruk

JAKARTA. Hujan lebat yang mengguyur beberapa daerah dalam beberapa hari terakhir ini membuat sejumlah daerah yang menjadi lintasan pebisnis logistik terendam banjir. Seperti di daerah Kudus dan sebagian Semarang.

Kyarmaja Lookman, Chief Executive Officer PT Lookman Djaja menyatakan, banjir dan cuaca buruk menghambat proses pengantaran barang. Sebab, truk angkutan harus menunggu air surut.

Bukan Cuma kerugian waktu, barang yang diantarkan juga bisa rusak. Apalagi jika banjir terjadi selama berhari-hari. “Selain itu mesin truk juga bisa rusak, terlebih kalau sopir asal menerobos banjir,” tuturnya kepada KONTAN, Rabu (15/2).

Situasi semakin runyam karena di Indonesia tergolong minim rute alternatif, termasuk rute alternatif di Jawa. Sudah begitu, pengusaha harus merogoh kocek lebih dalam jika armada logistiknya memilih jalur alternatif untuk menghindari rute utama yang tergenang banjir.

Ia mengambil contoh rute alternatif jalur gemuk Jakarta-Surabaya. Bila jalur Pantura terkendala banjir, sejatinya bisa lewat jalur Selatan. Namun jarak tempuh menjadi lebih jauh dan ongkos membengkak.

Oleh karena itu, “Kami berharap pemerintah daerah juga membuat jalur logistik yang bebas bencana,” katanya.

Dia menjelaskan, selama ini, sekitar 5% barang kiriman dari Lookman Djaja tertunda jika terjadi banjir dan cuaca buruk. Meski dari segi bahan bakar tidak terpengaruh, perusahaan ini tetap harus membiayai akomodasi supir dan kebutuhan lain selama perjalanan.

Ia menghitung untuk rute Jakarta-Surabaya, setidaknya butuh biaya operasional Rp 2 juta-Rp 3 juta. “uang operasional pasti naik. Biaya bensin perut supir yang akan jalan terus. Banyak yang rugi dari sisi kami,” ujarnya tanpa menyebut angka pastinya.

Memanfaatkan kereta

Ivan Kamadjaja, Chief Executive Officer PT Kamadjaja Logistic, menyatakan, perusahaannya menggunakan transportasi multi moda untuk menyiasati tingginya kondisi rawan banjir seperti saat ini. Misalnya, menggunakan sarana kereta barang tujuan Jakarta-Surabaya-Jakarta. Lantas barang kiriman bisa diturunkan di Semarang, Pekalongan, atau Cirebon. “Kami bisa pindahkan ke truk atau angkutan boks dan dikirim ke penerima,” terangnya. Akibat kondisi tersebut, biaya transportasi bisa terkerek sampai dengan 20%.

Sugi Purnoto, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menyatakan, banjir yang terjadi saat ini masih berada di wilayah sekunder atau tingkatan distribusi tiga dan empat, atau daerah pinggiran.  Bencana tersebut belum sampai ke tingkatan distribusi 2 yakni masuk ke daerah perkotaan.

Bila sudah menyentuh level distribusi dua, situasi tersebut bisa mengganggu akses logistik. “Namun bila hujan terus menerus, dampaknya bisa ke kualitas bahan pokok, terutama hasil pertanian. Harga cabai bisa tinggi lagi, karena akses ke tempat penimbunan sementara (TPS) terkendala hujan,” tuturnya kepada KONTAN, kemarin.

Selama ini yang menjadi sorotan pebisnis logistik adalah soal jangka waktu pendistribusian barang. Semakin lama waktu pengiriman barang maka berdampak langsung terhadap kenaikan biaya logistik. Misalnya untuk rute Jakarta-Surabaya yang bisa lima rit per bulan Cuma bisa empat rit. Di sisi lain, “biaya leasing yang kami bayarkan jumlahnya tetap,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, untuk rute Jakarta-Surabaya sekali jalan dengan truk jenis tronton bisa menelan biaya operasional Rp 2,5 juta. Hitungan tersebut menggunakan asumsi rute melalui Pantura. Maklum, kualitas jalur selatan tidak sebaik jalur utara. “Perbandingan lintasannya bisa 70:20,” terangnya.

Beban lonjakan biaya serupa juga dialami perusahaan jasa kurir. Menurut Muhamad Feriadi, Chief Executive Officer PT Jalur Nugraha Eka Kurir (JNE) pihaknya bakal mengirim ke kota terdekat jika suatu kota dilanda banjir. Sayang, ia tidak merinci nilai kerugian yang dialami JNE akibat banjir.

Sumber : Kontan, Kamis, 16 Feb 2017

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar