Harga Telur Ayam Peternak Terus Anjlok

_3330164794

JAKARTA. Harga telur  ayam kembali jatuh di tingkat peternak layer atau ayam petelur. Anjloknya harga telur ayam ini sejak Januari 2017 dan hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan pulih kembali. Peternak ayam layer mengklain sudah kesulitan dalam pengadaan bahan baku, khususnya untuk membeli jagung di gudang milik Perum Bulog secara tunai.

Koorinator Forum Peternak Layer Nasional (PLN) Ki Musbar mengatakan, saat ini Harga Pokok Produksi (HPP) telur ayam Rp 18.000 per kilogram (kg) dengan perhitungan harga jagung di gudang Bulog Rp.3750 per kg dan sampai ke peternak dengan perhitungan biaya transportasi mencapai Rp 3.900 per kg.

Sementara sat ini harga telur di tingkat peternak rakyat berkisar antara Rp 14.000-Rp 15.000 per kg. “penurunan harga telur ini karena kelebihan suplai dan tingginya impor tepung telur dari Amerika Serikat (AS),” ujar Musbar kepada KONTAN, Minggu (19/2).

Musbar bilang, ada tiga penyebab harga telur turun . pertama, terjadi kelebihan suplai telur sekitar 10% itu bersumber dari produksi telur ayam tua yang berumur rata-rata 80 minggu yang belum bisa dipotong karena harga ayam juga anjlok dan tidak ada yang membeli ayam tersebut.

Kedua, tingginya angka impor telur. Ia bilang saat ini rata-rata nilai impor tepung telur tahun 2016 mencapai US$ 13,9 juta atau naik drastic dibandingkan nilai impor tahun 2015 sebesar US$ 5,91 juta. Ketiga, turunnya harga telur juga disebabkan banyaknya pemain baru di sektor peternakan mandiri.

Untuk itu, Musbar meminta agar pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kemtan), turut mendorong kenaikan harga telur agar peternak tidak terus merugi.  Salah satunya adalah dengan memastikan ketersediaan jagung yang murah bagi peternak. Selain itu, Kemtan bisa menekan industry agar impor tepung telur di hentikan, sehingga industry membeli telur produksi dalam negeri.

Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Sribugo Suratmo membantah bila ada pengurangan pembelian telur ayam dari industry makanan dan minuman karena adanya tepung telur impor.

Sribugo mengatakan, kalaupun terjadi penurunan harga telur di tingkat peternak, hak itu paling mungkin disebabkan permainan tengkulak. “kami membeli  telur dengan harga normal di kisaran Rp 19.000-20.000 per kg,” ujarnya.

Sumber: Kontan, Senin, 20 Februari 2017

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar